Ketika Sayyidina Ali ditanya Jarak Bumi ke Matahari, dan Fakta Astronomi atas Jawabannya

[ad_1]

Suatu ketika di teras masjid Kuffah, datang seseorang menghampiri Ali bin Abi Thalib Karamallahu Wajhah, orang tersebut lantas bertanya,“Wahai Ali.. seberapa jauhkah antara tempatku berdiri dengan itu (sambil menunjuk ke arah matahari)?”.

Sayyidina Ali hanya menjawab dengan singkat dan mudah untuk dipahami, “Jika seseorang mengendarai kudanya mulai dari sini selama 500 tahun perjalanan, maka ia akan mencapai matahari”.

sumber: republika.co.id

Jawaban yang terkesan sepele ini, ternyata jika kita memperhitungkannya dengan teliti, maka jawaban itu memiliki akurasi yang luar biasa terhadap perhitungan astronomi modern.

Jika kecepatan rata-rata (antara jalan dan berlari) kuda Arabian adalah 22 mph dengan waktu perjalanan sehari penuh selama 500 tahun berdasarkan jumlah hari dalam kalender Hijriyah sebanyak 354 hari, diperoleh:

d = vt

= 22 mil/jam x 23,9344699 jam x 354 hari x 500 tahun

= 9,83488 m/s.(23,9344699.60.60)•354•500

= 9,83488 m/s•1,52510436468•10¹ºs

= 1,499921841410•10¹¹ meter

Di tahun 2006, BIPM melaporkan bahwa nilai dari astronomical unit(AU) adalah 1,495978706916•10¹¹ meter, lalu direvisi pada tahun 2014 berdasarkam brosur SI bahwa redefinisi 1 AU adalah 1,495978707•10¹¹ meter.

Hal ini berarti jawaban Sayyidina Ali untuk jarak matahari, punya akurasi 99,737110675% terhadap perhitungan mutakhir atas tetapan satu satuan astronomi sebagai jarak standard bumi-matahari.

Berdasarkan hukum Kepler mengenai orbit planet, diketahui bahwa lintasan orbit tidaklah berupa lingkaran sempurna akan tetapi berbentuk elips dan fakta ini mengharuskan jarak antara bumi-matahari menjadi berubah, sehingga jawaban Sayyidina Ali bisa dikatakan sangatlah tepat untuk dapat dicerna alam pikiran orang-orang pada masa itu di jazirah Arab (sumber: zahir mahzar).

WaLlahu a’lamu bishshawab

[ad_2]

Source link

[ad_1]

Suatu ketika di teras masjid Kuffah, datang seseorang menghampiri Ali bin Abi Thalib Karamallahu Wajhah, orang tersebut lantas bertanya,“Wahai Ali.. seberapa jauhkah antara tempatku berdiri dengan itu (sambil menunjuk ke arah matahari)?”.

Sayyidina Ali hanya menjawab dengan singkat dan mudah untuk dipahami, “Jika seseorang mengendarai kudanya mulai dari sini selama 500 tahun perjalanan, maka ia akan mencapai matahari”.

sumber: republika.co.id

Jawaban yang terkesan sepele ini, ternyata jika kita memperhitungkannya dengan teliti, maka jawaban itu memiliki akurasi yang luar biasa terhadap perhitungan astronomi modern.

Jika kecepatan rata-rata (antara jalan dan berlari) kuda Arabian adalah 22 mph dengan waktu perjalanan sehari penuh selama 500 tahun berdasarkan jumlah hari dalam kalender Hijriyah sebanyak 354 hari, diperoleh:

d = vt

= 22 mil/jam x 23,9344699 jam x 354 hari x 500 tahun

= 9,83488 m/s.(23,9344699.60.60)•354•500

= 9,83488 m/s•1,52510436468•10¹ºs

= 1,499921841410•10¹¹ meter

Di tahun 2006, BIPM melaporkan bahwa nilai dari astronomical unit(AU) adalah 1,495978706916•10¹¹ meter, lalu direvisi pada tahun 2014 berdasarkam brosur SI bahwa redefinisi 1 AU adalah 1,495978707•10¹¹ meter.

Hal ini berarti jawaban Sayyidina Ali untuk jarak matahari, punya akurasi 99,737110675% terhadap perhitungan mutakhir atas tetapan satu satuan astronomi sebagai jarak standard bumi-matahari.

Berdasarkan hukum Kepler mengenai orbit planet, diketahui bahwa lintasan orbit tidaklah berupa lingkaran sempurna akan tetapi berbentuk elips dan fakta ini mengharuskan jarak antara bumi-matahari menjadi berubah, sehingga jawaban Sayyidina Ali bisa dikatakan sangatlah tepat untuk dapat dicerna alam pikiran orang-orang pada masa itu di jazirah Arab (sumber: zahir mahzar).

WaLlahu a’lamu bishshawab

[ad_2]

Source link

It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for ‘lorem ipsum’ will uncover many web sites still in their infancy.

It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for ‘lorem ipsum’ will uncover many web sites still in their infancy.

The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making

The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for ‘lorem ipsum’ will uncover many web sites still in their infancy.

Fajar Nur Zaman

Sang Pembelajar

RECENT POSTS

CATEGORIES

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

SUBSCRIBE US

It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution

Copyright BlazeThemes. 2023

Update cookies preferences