Konsumsi Salak Ternyata Tidak Membuat Sembelit

INILAHCOM, Jakarta – Konsumsi buah sangat penting untuk tubuh. Karena itu, setiap hari buah berperan penting untuk memenuhi kebutuhan serat.

Salah satu buah yang baik dikonsumsi adalah salak. Meski salak menjadi buah favorit pilihan, ada mitos yang berkembang di masyarakat tentang salak yang menjadi salah satu pengganggu sistem pencernaan. Hal ini adalah tidak benar.

Terdapat mitos yang beredar bahwa ketika Anda memakan buah salak, dapat memicu sembelit karena fases menjadi keras. Fakta adalah mitos tersebut salah.

“Salah tidak membuat feses mengeras. Justru sebenarnya semua jenis buah dan sayuran berfungsi mempelancar Buang Air Besar (BAB),” kata dr. Lily S. Sulistyowati, MM, Direktur Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Jakarta, baru – baru ini.

Perlu diketahui, setiap orang tentu membutuhkan asupan sayur dan buah setiap hari. Namun, ternyata menurut data Riset Kesehatan Dasar 2013, menyatakan sebanyak 93,5 persen penduduk Indonesia berusia di atas 10 tahun masuk dalam kategori kurang makan buah dan sayur.(tka)

INILAHCOM, Jakarta – Konsumsi buah sangat penting untuk tubuh. Karena itu, setiap hari buah berperan penting untuk memenuhi kebutuhan serat.

Salah satu buah yang baik dikonsumsi adalah salak. Meski salak menjadi buah favorit pilihan, ada mitos yang berkembang di masyarakat tentang salak yang menjadi salah satu pengganggu sistem pencernaan. Hal ini adalah tidak benar.

Terdapat mitos yang beredar bahwa ketika Anda memakan buah salak, dapat memicu sembelit karena fases menjadi keras. Fakta adalah mitos tersebut salah.

“Salah tidak membuat feses mengeras. Justru sebenarnya semua jenis buah dan sayuran berfungsi mempelancar Buang Air Besar (BAB),” kata dr. Lily S. Sulistyowati, MM, Direktur Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Jakarta, baru – baru ini.

Perlu diketahui, setiap orang tentu membutuhkan asupan sayur dan buah setiap hari. Namun, ternyata menurut data Riset Kesehatan Dasar 2013, menyatakan sebanyak 93,5 persen penduduk Indonesia berusia di atas 10 tahun masuk dalam kategori kurang makan buah dan sayur.(tka)

It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for ‘lorem ipsum’ will uncover many web sites still in their infancy.

It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for ‘lorem ipsum’ will uncover many web sites still in their infancy.

The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making

The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for ‘lorem ipsum’ will uncover many web sites still in their infancy.

Fajar Nur Zaman

Sang Pembelajar

RECENT POSTS

CATEGORIES

SUBSCRIBE US

It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution

Copyright BlazeThemes. 2023

Update cookies preferences