7 Tips Anti Burnout Kembali Kerja Setelah Libur Panjang

Libur telah berakhir, sudah waktunya kembali pada rutinitas sehari-hari. Hari pertama kembali bekerja setelah liburan panjang pasti menjadi salah satu tantangan yang tidak mudah dilakukan begitu saja.

Terkadang, badan dan pikiran masih merasa berada dalam mode libur. Maka sebaiknya menyiapkan diri untuk hari pertama kerja merupakan langkah tepat agar produktifitas di minggu pertama bekerja dapat berjalan lancar.

Berikut ini tujuh tips produktif di hari pertama kerja setelah libur panjang agar dapat beradaptasi dengan baik dan bekerja dengan efektif di minggu pertama kerja:

7 tips produktif di hari pertama kerja

1. Datang lebih awal ke tempat kerja

Datang lebih awal adalah langkah pertama yang tepat untuk menyiapkan diri pada hari pertama kerja. Tidak disarankan datang mepet apalagi terlambat.

Manfaat datang lebih awal ke tempat kerja untuk membiarkan tubuh dan pikiran beradaptasi dengan lingkungan kantor sebelum langsung bekerja. Buat diri nyaman di hari pertama kerja dengan hal-hal seperti membuat minuman hangat atau berbincang santai dengan teman kantor.

2. Jangan panik saat lihat Inbox dan tugas numpuk

Pilah Inbox mulai dari cek Email dan pesan yang penting terlebih dahulu. Kemudian berikan prioritas utama mengerjakan tugas penting atau urgen dahulu, kemudian setelahnya kerjakan sisanya. Perlu diingat tidak perlu semuanya langsung selesai dikerjakan dalam sehari.

3. Buat to-do list dan susun skala prioritas

Membuat to-do list sama artinya dengan mencatat daftar tugas yang harus diselesaikan dan kemudian diseleksi dan disusun berdasarkan urutan tugas yang paling penting. Ini berguna agar proses kerja menjadi lebih terarah dan tidak berantakan.

4. Berbincang dan bangun mood positif

Ambil waktu untuk ngobrol ringan dengan rekan kerja, tukar cerita saat lebaran agar hari kerja lebih fresh, santai, dan semangat.

5. Jangan teburu-buru dan mulailah dengan perlahan

Bisa dibilang hari pertama merupakan hari pemanasan, jadi tidak perlu langsung terjun mengerjakan tugas berat. Mulailah perlahan dengan tugas ringan agar pikiran tidak jadi stress atau burnout.

6. Berikan waktu jeda, jangan lupa istirahat

Agar tidak mudah jenuh karena berlama-lama fokus pada suatu pekerjaan setelah liburan panjang, berikan tubuh waktu istirahat sejenak. Sisipkan waktu untuk melakukan stretching atau peregangan, bisa juga dengan melakukan jalan-jalan kecil atau sekedar melakukan tarik napas. Hal ini dapat meningkatkan daya fokus dan kelola stamina agar tidak cepat lelah.

7. Pikirkan Hal Positif dan Target Baru

Jadikan hari pertama sebagai awalan titik baru dengan motivasi untuk lebih produktif. Hal ini bisa dimulai dari menetapkan target kerja baru, mengubah beberapa hal di meja kantor agar lebih semangat, atau melatih kebiasaan baik atau skill yang dapat membantu produktivitas dalam bekerja.

Itulah tujuh hal yang bisa kamu lakukan pada hari pertama kerja setelah liburan panjang. Semoga membantu dan semangat selalu kerja nya.

Libur telah berakhir, sudah waktunya kembali pada rutinitas sehari-hari. Hari pertama kembali bekerja setelah liburan panjang pasti menjadi salah satu tantangan yang tidak mudah dilakukan begitu saja.

Terkadang, badan dan pikiran masih merasa berada dalam mode libur. Maka sebaiknya menyiapkan diri untuk hari pertama kerja merupakan langkah tepat agar produktifitas di minggu pertama bekerja dapat berjalan lancar.

Berikut ini tujuh tips produktif di hari pertama kerja setelah libur panjang agar dapat beradaptasi dengan baik dan bekerja dengan efektif di minggu pertama kerja:

7 tips produktif di hari pertama kerja

1. Datang lebih awal ke tempat kerja

Datang lebih awal adalah langkah pertama yang tepat untuk menyiapkan diri pada hari pertama kerja. Tidak disarankan datang mepet apalagi terlambat.

Manfaat datang lebih awal ke tempat kerja untuk membiarkan tubuh dan pikiran beradaptasi dengan lingkungan kantor sebelum langsung bekerja. Buat diri nyaman di hari pertama kerja dengan hal-hal seperti membuat minuman hangat atau berbincang santai dengan teman kantor.

2. Jangan panik saat lihat Inbox dan tugas numpuk

Pilah Inbox mulai dari cek Email dan pesan yang penting terlebih dahulu. Kemudian berikan prioritas utama mengerjakan tugas penting atau urgen dahulu, kemudian setelahnya kerjakan sisanya. Perlu diingat tidak perlu semuanya langsung selesai dikerjakan dalam sehari.

3. Buat to-do list dan susun skala prioritas

Membuat to-do list sama artinya dengan mencatat daftar tugas yang harus diselesaikan dan kemudian diseleksi dan disusun berdasarkan urutan tugas yang paling penting. Ini berguna agar proses kerja menjadi lebih terarah dan tidak berantakan.

4. Berbincang dan bangun mood positif

Ambil waktu untuk ngobrol ringan dengan rekan kerja, tukar cerita saat lebaran agar hari kerja lebih fresh, santai, dan semangat.

5. Jangan teburu-buru dan mulailah dengan perlahan

Bisa dibilang hari pertama merupakan hari pemanasan, jadi tidak perlu langsung terjun mengerjakan tugas berat. Mulailah perlahan dengan tugas ringan agar pikiran tidak jadi stress atau burnout.

6. Berikan waktu jeda, jangan lupa istirahat

Agar tidak mudah jenuh karena berlama-lama fokus pada suatu pekerjaan setelah liburan panjang, berikan tubuh waktu istirahat sejenak. Sisipkan waktu untuk melakukan stretching atau peregangan, bisa juga dengan melakukan jalan-jalan kecil atau sekedar melakukan tarik napas. Hal ini dapat meningkatkan daya fokus dan kelola stamina agar tidak cepat lelah.

7. Pikirkan Hal Positif dan Target Baru

Jadikan hari pertama sebagai awalan titik baru dengan motivasi untuk lebih produktif. Hal ini bisa dimulai dari menetapkan target kerja baru, mengubah beberapa hal di meja kantor agar lebih semangat, atau melatih kebiasaan baik atau skill yang dapat membantu produktivitas dalam bekerja.

Itulah tujuh hal yang bisa kamu lakukan pada hari pertama kerja setelah liburan panjang. Semoga membantu dan semangat selalu kerja nya.

It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for ‘lorem ipsum’ will uncover many web sites still in their infancy.

It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for ‘lorem ipsum’ will uncover many web sites still in their infancy.

The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making

The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for ‘lorem ipsum’ will uncover many web sites still in their infancy.

Fajar Nurzaman

RECENT POSTS

CATEGORIES

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

SUBSCRIBE US

It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution

Copyright BlazeThemes. 2023

Update cookies preferences