/ Jul 01, 2025
Trending
[ad_1]
Benteng buatan ANTARADA dibantu bangsa BRODELLA
Bagi bangsa Indonesia, Nuswantara (Nusantara) dikenal juga mencakup hingga ke tanah Irian Jaya (pulau Papua dulu disebut vapva. Salah satu pulau terbesar di dunia ini banyak mengandung misteri yang belum terungkap. Ternyata di perairan utara dari salah satu pulau terbesar itu juga tersimpan suatu misteri yang menakjubkan!
Dilepas pantai bagian utara dari pulau besar ini diperkirakan terdapat struktur bangunan mirip “beteng” (awam: benteng) yang panjangnya 110 km dan tingginya setinggi gunung: 1860 meter, dengan lebar 2700 meter!
Jika dilihat, struktur ini lebih mirip “dinding” atau “tembok”. Dan hebatnya lagi tembok ini lurus memanjang secara sempurna sepanjang 110 kilometer!
Jika benar, jelas beteng seperti ini tidak mungkin dibuat oleh peradaban manusia kera ataupun manusia primitif, jika kita masih menganggap teori darwin itu benar (bagi pribadi teori ini pembodohan ummat ) mengingat bangunan tertinggi di abad modern saat ini saja, tingginya baru sekitar 800 meter yaitu menara Dubai. Sedangkan bangunan ini sudah menjulang 1860 meter atau lebih dari 2 kali tingginya Dubai Tower!
Bangunan ini tidak mungkin dibangun oleh masyarakat yg hanya bersenjata sumpit, pedang, keris dan tombak, dan juga tak mungkin dibangun oleh masyarakat yg alat transportasinya sebatas keledai, kuda dan pedati.
Struktur itu berada dilaut lepas tak jauh dari kota terbesar dan juga ibukota Papua, Jayapura. Oleh karenanya untuk sementara ini struktur tersebut dinamai Jayapura Wall atau Tembok Jayapura.
Dengan menggunakan google map, koordinat beteng menakjubkan tersebut terlihat berada di samudera Pasifik, yaitu di bagian utara dari pulau Papua (Irian Jaya) pada 1°59’46.9”S dan 141°29’24.6239”E ini membuktikan bahwa jaman dulu tidak seprimitif yg di katakan dlm buku sejarah sekolah dan ahli sejarah sendiri, mungkinkah sejarah itu ada yg memutar balikan fakta demi kepentingan tertentu..?
https://youtu.be/q_n4w9tmQHU
[ad_2]
Source link
[ad_1]
Benteng buatan ANTARADA dibantu bangsa BRODELLA
Bagi bangsa Indonesia, Nuswantara (Nusantara) dikenal juga mencakup hingga ke tanah Irian Jaya (pulau Papua dulu disebut vapva. Salah satu pulau terbesar di dunia ini banyak mengandung misteri yang belum terungkap. Ternyata di perairan utara dari salah satu pulau terbesar itu juga tersimpan suatu misteri yang menakjubkan!
Dilepas pantai bagian utara dari pulau besar ini diperkirakan terdapat struktur bangunan mirip “beteng” (awam: benteng) yang panjangnya 110 km dan tingginya setinggi gunung: 1860 meter, dengan lebar 2700 meter!
Jika dilihat, struktur ini lebih mirip “dinding” atau “tembok”. Dan hebatnya lagi tembok ini lurus memanjang secara sempurna sepanjang 110 kilometer!
Jika benar, jelas beteng seperti ini tidak mungkin dibuat oleh peradaban manusia kera ataupun manusia primitif, jika kita masih menganggap teori darwin itu benar (bagi pribadi teori ini pembodohan ummat ) mengingat bangunan tertinggi di abad modern saat ini saja, tingginya baru sekitar 800 meter yaitu menara Dubai. Sedangkan bangunan ini sudah menjulang 1860 meter atau lebih dari 2 kali tingginya Dubai Tower!
Bangunan ini tidak mungkin dibangun oleh masyarakat yg hanya bersenjata sumpit, pedang, keris dan tombak, dan juga tak mungkin dibangun oleh masyarakat yg alat transportasinya sebatas keledai, kuda dan pedati.
Struktur itu berada dilaut lepas tak jauh dari kota terbesar dan juga ibukota Papua, Jayapura. Oleh karenanya untuk sementara ini struktur tersebut dinamai Jayapura Wall atau Tembok Jayapura.
Dengan menggunakan google map, koordinat beteng menakjubkan tersebut terlihat berada di samudera Pasifik, yaitu di bagian utara dari pulau Papua (Irian Jaya) pada 1°59’46.9”S dan 141°29’24.6239”E ini membuktikan bahwa jaman dulu tidak seprimitif yg di katakan dlm buku sejarah sekolah dan ahli sejarah sendiri, mungkinkah sejarah itu ada yg memutar balikan fakta demi kepentingan tertentu..?
https://youtu.be/q_n4w9tmQHU
[ad_2]
Source link
It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for ‘lorem ipsum’ will uncover many web sites still in their infancy.
It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for ‘lorem ipsum’ will uncover many web sites still in their infancy.
The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making
The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for ‘lorem ipsum’ will uncover many web sites still in their infancy.
Sang Pembelajar
It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution
Copyright BlazeThemes. 2023