Kata Psikolog Soal Undang Mantan ke Acara Nikah

Liputan6.com, Jakarta Mengundang mantan kekasih di acara akad maupun resepsi pernikahan tak bisa diputuskan sendiri. Bisa jadi pasangan tidak setuju dengan kehadirannya.

Agar tidak terjadi masalah, penting mendiskusikan terlebih dahulu dengan pasangan untuk mengundang mantan atau tidak, seperti disarankan psikolog dari tiga generasi, Anna Dauhan.

“Kalau partner kita fine dengan hal tersebut, ya undang saja. Tapi, kalau partner kita enggak fine perlu dipikirkan kembali,” saran Anna di acara peluncuran buku Anti Panik Mempersiapkan Pernikahan di Jakarta Selatan, Kamis (13/2/2017).

Lalu, saat mengundang mantan, refleksikan kembali alasan dibaliknya. “Apakah sekadar membina hubungan baik dengannya atau ingin pamer ‘gue udah nikah duluan nih‘, atau ‘gue harusnya nikah sama lo nih‘.”

“Jika hubungan dengan mantan sudah baik dan tidak ada apa-apa lagi ya tidak masalah. Namun kalau masih ada unfinished business itu bakal terlihat rikuh (canggung) saat bertemu. Jadi pikirkan kembali ya,” pesannya.

Source link

Liputan6.com, Jakarta Mengundang mantan kekasih di acara akad maupun resepsi pernikahan tak bisa diputuskan sendiri. Bisa jadi pasangan tidak setuju dengan kehadirannya.

Agar tidak terjadi masalah, penting mendiskusikan terlebih dahulu dengan pasangan untuk mengundang mantan atau tidak, seperti disarankan psikolog dari tiga generasi, Anna Dauhan.

“Kalau partner kita fine dengan hal tersebut, ya undang saja. Tapi, kalau partner kita enggak fine perlu dipikirkan kembali,” saran Anna di acara peluncuran buku Anti Panik Mempersiapkan Pernikahan di Jakarta Selatan, Kamis (13/2/2017).

Lalu, saat mengundang mantan, refleksikan kembali alasan dibaliknya. “Apakah sekadar membina hubungan baik dengannya atau ingin pamer ‘gue udah nikah duluan nih‘, atau ‘gue harusnya nikah sama lo nih‘.”

“Jika hubungan dengan mantan sudah baik dan tidak ada apa-apa lagi ya tidak masalah. Namun kalau masih ada unfinished business itu bakal terlihat rikuh (canggung) saat bertemu. Jadi pikirkan kembali ya,” pesannya.

Source link

It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for ‘lorem ipsum’ will uncover many web sites still in their infancy.

It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for ‘lorem ipsum’ will uncover many web sites still in their infancy.

The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making

The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for ‘lorem ipsum’ will uncover many web sites still in their infancy.

Fajar Nur Zaman

Sang Pembelajar

RECENT POSTS

CATEGORIES

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

SUBSCRIBE US

It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution

Copyright BlazeThemes. 2023

Update cookies preferences