/ Dec 02, 2025
Trending
Di sana, ada sejumlah program acara televisi yang bertemakan seks. Beberapa di antaranya cukup aneh dan ekstrem seperti Strip the Girl, Handjob Karaoke atau Orgasm Wars.
Laman Metro.co.uk melaporkan, program seperti itu bisa dibilang tidak masuk akal mengingat acara seks, lebih banyak dan legal di negara Barat.
Psikolog sosial Hiroyoshi Ishikawa sempat membahasnya di majalah Time pada 1983. “Jepang adalah negara kesepian yang begitu fokus pada kehidupan individual. Jadi mereka akan jarang membicarakan pernikahan, apalagi seks,” katanya, seperti dikutip Japantimes, Jumat (31/3/2017).
Hal ini mungkin yang membuat para kreatif di industri hiburan berusaha menyingkirkan pikiran negatif seks.
Psikiater Teruo Abe juga mengatakan, sindrom “jijik seks” juga sepertinya kian menghantui kaum pria. Banyak pasangan yang enggan berhubungan seks.”
Anehnya, banyak pasangan yang merasa kalau menikah bukan ukuran seseorang bahagia. Jadi menurut Abe, antara 40 sampai 50 persen dari semua pernikahan di Jepang disebut “tanpa kelamin” atau memiliki hubungan yang hambar karena tanpa seks.
Apa yang salah dengan mereka? Menurut para ahli, hal ini salah satunya karena budaya kerja keras yang mereka terapkan sejak puluhan tahun silam.
Selain itu, menurut Profesor Noriko Hashimoto dari Kagawa Nutrition University, ada kesan “panik” dalam pendidikan seks di Jepang pada 1990-an. Hal ini karena epidemi AIDS dari 1980-an.
“Tiba-tiba ada buku teks tentang wujud manusia dewasa membuat bayi. Ini terlalu cepat. Seks seolah hal yang kotor meski hal tersebut dimulai dari niat baik,” pungkasnya.
Di sana, ada sejumlah program acara televisi yang bertemakan seks. Beberapa di antaranya cukup aneh dan ekstrem seperti Strip the Girl, Handjob Karaoke atau Orgasm Wars.
Laman Metro.co.uk melaporkan, program seperti itu bisa dibilang tidak masuk akal mengingat acara seks, lebih banyak dan legal di negara Barat.
Psikolog sosial Hiroyoshi Ishikawa sempat membahasnya di majalah Time pada 1983. “Jepang adalah negara kesepian yang begitu fokus pada kehidupan individual. Jadi mereka akan jarang membicarakan pernikahan, apalagi seks,” katanya, seperti dikutip Japantimes, Jumat (31/3/2017).
Hal ini mungkin yang membuat para kreatif di industri hiburan berusaha menyingkirkan pikiran negatif seks.
Psikiater Teruo Abe juga mengatakan, sindrom “jijik seks” juga sepertinya kian menghantui kaum pria. Banyak pasangan yang enggan berhubungan seks.”
Anehnya, banyak pasangan yang merasa kalau menikah bukan ukuran seseorang bahagia. Jadi menurut Abe, antara 40 sampai 50 persen dari semua pernikahan di Jepang disebut “tanpa kelamin” atau memiliki hubungan yang hambar karena tanpa seks.
Apa yang salah dengan mereka? Menurut para ahli, hal ini salah satunya karena budaya kerja keras yang mereka terapkan sejak puluhan tahun silam.
Selain itu, menurut Profesor Noriko Hashimoto dari Kagawa Nutrition University, ada kesan “panik” dalam pendidikan seks di Jepang pada 1990-an. Hal ini karena epidemi AIDS dari 1980-an.
“Tiba-tiba ada buku teks tentang wujud manusia dewasa membuat bayi. Ini terlalu cepat. Seks seolah hal yang kotor meski hal tersebut dimulai dari niat baik,” pungkasnya.
It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for ‘lorem ipsum’ will uncover many web sites still in their infancy.
It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for ‘lorem ipsum’ will uncover many web sites still in their infancy.
The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making
The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for ‘lorem ipsum’ will uncover many web sites still in their infancy.
Sang Pembelajar
It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution
Copyright BlazeThemes. 2023