/ Oct 15, 2025
Trending
[ad_1]
Meteorit Kuno Ini Ungkap Asal Usul Kehidupan http://sains.kompas.com/read/2018/08/08/190000323/meteorit-kuno-ini-ungkap-asal-usul-kehidupan?utm_source=Whatsapp
Sains Fenomena
Meteorit Kuno Ini Ungkap Asal Usul Kehidupan
Rabu, 8 Agustus 2018 | 19:00 WIB
KOMPAS.com – Para ilmuwan dari Universitas Manchester baru saja menemukan petunjuk tentang asal usul kehidupan, bukan hanya di planet kita tapi juga semesta. Mereka menemukannya dalam sebuah meteorit kuno.
Penemuan baru ini didapatkan setelah para peneliti mengamati bebatuan yang terbentuk saat kelahiran tata surya, sekitar 4,5 miliar tahun lalu.
Dengan “mengintip” kembali ke zaman kuno, mereka mencoba memahami bagaimana bumi tercipta untuk mendukung kehidupan di dalamnya.
Temuan ini juga memungkinkan para peneliti memahami apakah mungkin ada kehidupan di tata surya lain.
Penelitian tersebut menegaskan, bahan organik yang penting bagi kehidupan tampaknya telah terbentuk di awal tata surya kita.
Itu terlihat dari tanda isotoop senyawa dalam batuan tersebut. Para peneliti menemukan “sidik jari” dari unsur-unsur kunci seperti karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan belerang.
Semua senyawa itu merupakan pusat dari awal kehidupan.
Hipotesis awal para peneliti, jika bahan organik tersebut bisa dibentuk melalui proses yang relatif sederhana, maka kemungkinan senyawa yang sama juga tersebar di tempat lain juga.
Artinya, ada kemungkinan ada kehidupan lain di luar Bumi.
Sebagai informasi, meteorit kuno yang dipelajari adalah chondrites karbon. Meteorit ini sangat langka dan hanya ada beberapa persen dari seluruh metorit yang diketahui.
Bagi peneliti, batu itu adalah cara penting dan tak biasa untuk menjelajah waktu kembali ke beberapa miliar tahun lalu saat tata surya baru terbentuk.
Apalagi, Bumi cenderung menghapus jejak catatan sejarah semacam itu dari batuannya.
“Bumi adalah planet yang dinamis, proses seperti lempeng tektonik dan erosi telah menghapus sebagian besar catatan Bumi awal,” ungkap Romain Tartese dari Sekolah Ilmu Bumi dan Lingkungan Manchester dikutip dari The Independent, Selasa (07/08/2018).
Para ilmuwan melakukan penelitian selama dua tahun sebelum akhirnya mendapat hasil temuan di atas.
“Pola isotop oksigen mirip dengan hubungan yang berkaitan dengan komposisi Marahari, asteroid, dan planet terestrial,” kata Tartese.
“Oleh karena itu, ini mungkin menyiratkan bahwa senyawa organik chondrite karbon terbentuk melalui reaksi kimia dari Tata Surya awal daripada telah diwariskan dari medium antar-bintang,” tegasnya.
[ad_2]
Source link
[ad_1]
Meteorit Kuno Ini Ungkap Asal Usul Kehidupan http://sains.kompas.com/read/2018/08/08/190000323/meteorit-kuno-ini-ungkap-asal-usul-kehidupan?utm_source=Whatsapp
Sains Fenomena
Meteorit Kuno Ini Ungkap Asal Usul Kehidupan
Rabu, 8 Agustus 2018 | 19:00 WIB
KOMPAS.com – Para ilmuwan dari Universitas Manchester baru saja menemukan petunjuk tentang asal usul kehidupan, bukan hanya di planet kita tapi juga semesta. Mereka menemukannya dalam sebuah meteorit kuno.
Penemuan baru ini didapatkan setelah para peneliti mengamati bebatuan yang terbentuk saat kelahiran tata surya, sekitar 4,5 miliar tahun lalu.
Dengan “mengintip” kembali ke zaman kuno, mereka mencoba memahami bagaimana bumi tercipta untuk mendukung kehidupan di dalamnya.
Temuan ini juga memungkinkan para peneliti memahami apakah mungkin ada kehidupan di tata surya lain.
Penelitian tersebut menegaskan, bahan organik yang penting bagi kehidupan tampaknya telah terbentuk di awal tata surya kita.
Itu terlihat dari tanda isotoop senyawa dalam batuan tersebut. Para peneliti menemukan “sidik jari” dari unsur-unsur kunci seperti karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan belerang.
Semua senyawa itu merupakan pusat dari awal kehidupan.
Hipotesis awal para peneliti, jika bahan organik tersebut bisa dibentuk melalui proses yang relatif sederhana, maka kemungkinan senyawa yang sama juga tersebar di tempat lain juga.
Artinya, ada kemungkinan ada kehidupan lain di luar Bumi.
Sebagai informasi, meteorit kuno yang dipelajari adalah chondrites karbon. Meteorit ini sangat langka dan hanya ada beberapa persen dari seluruh metorit yang diketahui.
Bagi peneliti, batu itu adalah cara penting dan tak biasa untuk menjelajah waktu kembali ke beberapa miliar tahun lalu saat tata surya baru terbentuk.
Apalagi, Bumi cenderung menghapus jejak catatan sejarah semacam itu dari batuannya.
“Bumi adalah planet yang dinamis, proses seperti lempeng tektonik dan erosi telah menghapus sebagian besar catatan Bumi awal,” ungkap Romain Tartese dari Sekolah Ilmu Bumi dan Lingkungan Manchester dikutip dari The Independent, Selasa (07/08/2018).
Para ilmuwan melakukan penelitian selama dua tahun sebelum akhirnya mendapat hasil temuan di atas.
“Pola isotop oksigen mirip dengan hubungan yang berkaitan dengan komposisi Marahari, asteroid, dan planet terestrial,” kata Tartese.
“Oleh karena itu, ini mungkin menyiratkan bahwa senyawa organik chondrite karbon terbentuk melalui reaksi kimia dari Tata Surya awal daripada telah diwariskan dari medium antar-bintang,” tegasnya.
[ad_2]
Source link
It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for ‘lorem ipsum’ will uncover many web sites still in their infancy.
It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for ‘lorem ipsum’ will uncover many web sites still in their infancy.
The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making
The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for ‘lorem ipsum’ will uncover many web sites still in their infancy.
Sang Pembelajar
It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution
Copyright BlazeThemes. 2023