/ May 30, 2025
Trending
Pada umumnya, project management plan (manajemen proyek) berisi penjelasan bagaimana rencana-rencana dan keputusan suatu proyek akan dijalankan. Secara sederhana, isi dari manajemen proyek berupa 4W (Why, What, Who, When) dan 1H (How). Project management plan (PMP) dianggap sebagai living document, yang artinya jika terdapat perubahan pada rencana proyek ketika proyek sedang berjalan, maka manajemen proyek juga harus di-update atau diubah. Lantas, mengapa PMP dianggap penting bagi perusahaan?
Manajemen proyek harus dipandang sebagai suatu alat yang membantu perusahaan untuk melaksanakan proyek-proyek yang ditunjuk secara efektif dan efisien. Namun tentu saja penggunaan alat ini tidak secara otomatis dapat menjamin keberhasilan proyek. Manajemen proyek ini dapat menjadi alat yang sangat penting dan kuat di tangan perusahaan yang memahami penggunaannya dan memiliki kompetensi untuk menerapkannya.
Biasanya sebelum suatu proyek dimulai, seorang manajer atau project auditor akan menanyakan dokumen penting seperti project charter dan project management plan. project auditor akan meminta penjelasan secara menyeluruh isi dari manajemen proyek, yang bertujuan untuk menilai kesiapan seluruh stakeholder dalam menjalankan suatu proyek.
Project management plan memiliki baseline yang akan dibuat dalam fase perencanaan. Terdapat 3 baseline, diantaranya adalah scope baseline (berisi project scope statement, WBS, dan WBS dictionary), schedule baseline (berisi project schedule yang memiliki start date dan end date untuk masing-masing aktivitas), dan cost baseline (berisi project budget). Ketiga baseline tersebut biasanya disebut sebagai Performance Measurement Baseline. Karena biasanya manajer proyek akan selalu membandingkan antara proyek yang berjalan dengan baseline tersebut. Performance tersebut kemudian akan menjadi laporan kepada stakeholder mengenai kondisi proyek, apakah masih in scope atau out of scope. Dan apakah under, within atau over budget, dan apakah behind, on, atau ahead schedule.
Setiap terjadi perubahan terkait dengan baseline selama executing dan monitoring & Controlling, maka perubahan tersebut akan masuk ke dalam change control system. Jika disetujui, maka manajer proyek dapat meng-update baseline di dalam manajemen proyek.
Alat dan teknik dalam membuat atau mengembangkan manajemen proyek ada dua, yaitu expert judgement dan facilitation techniques. Berikut ini adalah beberapa dasar dalam membuat rencana manajemen yang perlu diperhatikan:
1. Project charter, digunakan sebagai titik mula untuk perencanaan awal dalam initiating process group.
2. Output from other processes. Semua baseline dan subsidiary plan yang menjadi output pada proses perencanaan lainnya akan menjadi input pada proses ini.
3. Enterprise environmental factors, adalah standar industri atau pemerintah, sistem informasi manajemen proyek, struktur organisasi, budaya, management practices, infrastruktur, dan administrasi personil.
4. Organizational process assets, dapat berupa guideline yang telah terstandarkan, Work Instruction (WI), kriteria evaluasi proposal, kriteria pengukuran kinerja, template project management plan, prosedur change control, project files dari berbagai proyek, historical information dan lesson learned knowledge base, dan konfigurasi management knowledge base.
Sumber : https://sleekr.co/
Pada umumnya, project management plan (manajemen proyek) berisi penjelasan bagaimana rencana-rencana dan keputusan suatu proyek akan dijalankan. Secara sederhana, isi dari manajemen proyek berupa 4W (Why, What, Who, When) dan 1H (How). Project management plan (PMP) dianggap sebagai living document, yang artinya jika terdapat perubahan pada rencana proyek ketika proyek sedang berjalan, maka manajemen proyek juga harus di-update atau diubah. Lantas, mengapa PMP dianggap penting bagi perusahaan?
Manajemen proyek harus dipandang sebagai suatu alat yang membantu perusahaan untuk melaksanakan proyek-proyek yang ditunjuk secara efektif dan efisien. Namun tentu saja penggunaan alat ini tidak secara otomatis dapat menjamin keberhasilan proyek. Manajemen proyek ini dapat menjadi alat yang sangat penting dan kuat di tangan perusahaan yang memahami penggunaannya dan memiliki kompetensi untuk menerapkannya.
Biasanya sebelum suatu proyek dimulai, seorang manajer atau project auditor akan menanyakan dokumen penting seperti project charter dan project management plan. project auditor akan meminta penjelasan secara menyeluruh isi dari manajemen proyek, yang bertujuan untuk menilai kesiapan seluruh stakeholder dalam menjalankan suatu proyek.
Project management plan memiliki baseline yang akan dibuat dalam fase perencanaan. Terdapat 3 baseline, diantaranya adalah scope baseline (berisi project scope statement, WBS, dan WBS dictionary), schedule baseline (berisi project schedule yang memiliki start date dan end date untuk masing-masing aktivitas), dan cost baseline (berisi project budget). Ketiga baseline tersebut biasanya disebut sebagai Performance Measurement Baseline. Karena biasanya manajer proyek akan selalu membandingkan antara proyek yang berjalan dengan baseline tersebut. Performance tersebut kemudian akan menjadi laporan kepada stakeholder mengenai kondisi proyek, apakah masih in scope atau out of scope. Dan apakah under, within atau over budget, dan apakah behind, on, atau ahead schedule.
Setiap terjadi perubahan terkait dengan baseline selama executing dan monitoring & Controlling, maka perubahan tersebut akan masuk ke dalam change control system. Jika disetujui, maka manajer proyek dapat meng-update baseline di dalam manajemen proyek.
Alat dan teknik dalam membuat atau mengembangkan manajemen proyek ada dua, yaitu expert judgement dan facilitation techniques. Berikut ini adalah beberapa dasar dalam membuat rencana manajemen yang perlu diperhatikan:
1. Project charter, digunakan sebagai titik mula untuk perencanaan awal dalam initiating process group.
2. Output from other processes. Semua baseline dan subsidiary plan yang menjadi output pada proses perencanaan lainnya akan menjadi input pada proses ini.
3. Enterprise environmental factors, adalah standar industri atau pemerintah, sistem informasi manajemen proyek, struktur organisasi, budaya, management practices, infrastruktur, dan administrasi personil.
4. Organizational process assets, dapat berupa guideline yang telah terstandarkan, Work Instruction (WI), kriteria evaluasi proposal, kriteria pengukuran kinerja, template project management plan, prosedur change control, project files dari berbagai proyek, historical information dan lesson learned knowledge base, dan konfigurasi management knowledge base.
Sumber : https://sleekr.co/
It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for ‘lorem ipsum’ will uncover many web sites still in their infancy.
It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for ‘lorem ipsum’ will uncover many web sites still in their infancy.
The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making
The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for ‘lorem ipsum’ will uncover many web sites still in their infancy.
Sang Pembelajar
It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution
Copyright BlazeThemes. 2023