Suami yang Takut Istri Perlu Baca Ini

Liputan6.com, Jakarta Biasanya suami yang takut istri dianggap sebagai bahan lelucon dan ejekan. Pada kenyataan, hal ini bukanlah sesuatu yang lucu. Pria benar-benar bisa teraniaya, walaupun bentuknya mungkin berbeda dengan wanita.

Rasa takut pada pasangan tidak eksklusif milik wanita saja. Bentuk penganiyaan wanita pada suaminya mungkin bukan fisik, namun bukan berarti hal itu lantas jadi tidak sama menyeramkannya.

Melansir Boldsky, Selasa (4/4/2017) sebuah survei baru-baru ini menemukan, pria juga bisa merasa teraniaya dan merasa takut pada pasangannya. Namun, mereka tidak mengakui atau mengutarakan hal ini pada teman-temannya karena takut dijadikan bahan ejekan.

Dalam survei yang dilakukan terhadap 1.000 pria yang pernikahannya gagal, para pria diam-diam mengakui, kadang suami takut istri sampai-sampai tak berani pulang.

Rasa takut ini bisa diakibatkan karena berbagai hal. Mulai dari pertengkaran, ledakan amarah istri, drama, sampai taktik pemerasan yang membuat mereka merasa tertekan.

Dalam sebagian besar kasus, si suami merasakan rasa takut yang cukup besar ketika istrinya menunjukkan simtom gangguan kepribadian narsistik (narcissistic personality disorder). (Hal ini juga bisa dialami pria, yang lantas membuat istrinya menderita.)

Masalahnya pada pria, mereka terbiasa memendam perasaan. Ini karena mereka tidak menemukan cara atau terlalu malu untuk mengungkapkannya.

Hal ini bisa jadi karena pria diharapkan untuk selalu kuat, tidak menangis atau mengakui kelemahan. Inilah yang lantas membuat mereka urung untuk curhat pada temannya.

Source link

Liputan6.com, Jakarta Biasanya suami yang takut istri dianggap sebagai bahan lelucon dan ejekan. Pada kenyataan, hal ini bukanlah sesuatu yang lucu. Pria benar-benar bisa teraniaya, walaupun bentuknya mungkin berbeda dengan wanita.

Rasa takut pada pasangan tidak eksklusif milik wanita saja. Bentuk penganiyaan wanita pada suaminya mungkin bukan fisik, namun bukan berarti hal itu lantas jadi tidak sama menyeramkannya.

Melansir Boldsky, Selasa (4/4/2017) sebuah survei baru-baru ini menemukan, pria juga bisa merasa teraniaya dan merasa takut pada pasangannya. Namun, mereka tidak mengakui atau mengutarakan hal ini pada teman-temannya karena takut dijadikan bahan ejekan.

Dalam survei yang dilakukan terhadap 1.000 pria yang pernikahannya gagal, para pria diam-diam mengakui, kadang suami takut istri sampai-sampai tak berani pulang.

Rasa takut ini bisa diakibatkan karena berbagai hal. Mulai dari pertengkaran, ledakan amarah istri, drama, sampai taktik pemerasan yang membuat mereka merasa tertekan.

Dalam sebagian besar kasus, si suami merasakan rasa takut yang cukup besar ketika istrinya menunjukkan simtom gangguan kepribadian narsistik (narcissistic personality disorder). (Hal ini juga bisa dialami pria, yang lantas membuat istrinya menderita.)

Masalahnya pada pria, mereka terbiasa memendam perasaan. Ini karena mereka tidak menemukan cara atau terlalu malu untuk mengungkapkannya.

Hal ini bisa jadi karena pria diharapkan untuk selalu kuat, tidak menangis atau mengakui kelemahan. Inilah yang lantas membuat mereka urung untuk curhat pada temannya.

Source link

It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for ‘lorem ipsum’ will uncover many web sites still in their infancy.

It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for ‘lorem ipsum’ will uncover many web sites still in their infancy.

The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making

The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for ‘lorem ipsum’ will uncover many web sites still in their infancy.

Fajar Nur Zaman

Sang Pembelajar

RECENT POSTS

CATEGORIES

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

SUBSCRIBE US

It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution

Copyright BlazeThemes. 2023

Update cookies preferences