Vlad the Impaler (Si Penyula) Inspirasi Dibalik …

Vlad the Impaler (Si Penyula) Inspirasi Dibalik Count (Pangeran) Dracula.

Meskipun vampir berhubungan dengan Kekristenan (dikatakan vampir mampu diusir oleh benda-benda suci seperti salib dan air suci), kepercayaan pada makhluk atau entitas mirip vampir, dipegang teguh sejak zaman kuno. Di Yunani dan Roma Kuno, misalnya, ada cerita tentang makhluk yang bangkit dari kematian yang meminum darah mahluk hidup. Pada tahun 1897 M, Bram Stoker, seorang penulis Irlandia, menulis sebuah novel yang dikenal Dracula, yang sejak itu menjadi salah satu genre klasik horor Gothik. Meskipun faktanya Dracula adalah karakter fiksi, dikatakan bahwa Stoker tidak mengutipnya dari omong kosong belaka. Sebaliknya, Tokoh Dracula diyakini berasal dari tokoh sejarah nyata, meskipun seberapa vampirnya ia akan ditentukan oleh para pembaca sekalian.

Stokernya Dracula diduga didasarkan pada sejarah Pangeran Wallachia (modern Rumania) abad ke-15, yaitu Vlad III. Vlad lahir antara tahun 1428 dan 1431, kemungkinan di Kota Sighişaora, Transylvania. Nama Patronimiknya, yaitu “Dracul” yang Berarti “Naga”, berasal dari keanggotaan ayahnya, Vlad II Dracul, dalam Orde (golongan) Naga. Ini adalah golongan ksatria yang didirikan oleh Sigismund, Raja Hungaria, yang bertujuan untuk membela agama Kristen di Eropa Timur melawan Kekaisaran Ottoman Turki.

~ Patronim, atau patronimik, adalah sebuah komponen dari sebuah nama pribadi yang berdasarkan pada nama pemberian dari ayah, kakek, atau leluhur pria-nya. Komomene sebuah nama yang berdasarkan pada nama ibu atau leluhur wanita adalah matronimik.

Patronimik masih digunakan, termasuk penggunaan mandatori, di beberapa tempat di seluruh dunia, meskipun penggunaannya sebagian besar digantikan atau dialihkan ke marga patronimik.~

Pada Tahun 1442, Vlad dan adiknya Radu, disandera oleh Kekaisaran Ottoman untuk memastikan loyalitas/kesetiaan Ayah mereka. Di Tahun 1448, Vlad dilepaskan, dan dengan dukungan Ottoman, menduduki tahta Wallachia sebelum ia digulingkan pada musim gugur tahun yang sama. Namun, Vlad kembali merebut tahtanya di Tahun 1456 dan tetap menjadi Pangeran Wallachia sampai Tahun 1462. Pada Tahun 1462, Ottoman, di bawah Sultan Mehmed II (Sultan yang sama yang menaklukkan Konstantinopel/Ibukota Romawi Timur yang jatuh pada 29 Mei 1453), menyerbu Wallachia, tapi dipukul mundur Vlad dengan menggunakan taktik perang gerilya. Namun Kemenangan Vlad tidak berlangsung lama, Mehmed II memerintahkan saudara Vlad, yaitu Radu, untuk menundukkan Wallachia.

Meskipun memenangkan banyak kemenangan melawan Ottoman, Vlad dengan cepat kehabisan uang dan mencari bala bantuan ke Hungaria / namun dicegat oleh mereka ketika mundur. Akibatnya, Vlad ditangkap dan dijebloskan ke penjara. Dia dibebaskan dari tawanan 12 tahun kemudian. Kematian mendadak Radu Tahun1475 memudahkan Vlad untuk mengklaim tahta Wallachia sekali lagi pada Tahun 1476, namun ia tewas pada tahun yang sama dalam pertempuran melawan Ottoman.

Meskipun Vlad terkenal karena kekejamannya di seantero Eropa (menurut sumber tertentu), kemungkinan karena metode eksekusi favoritnya yang membuatnya terkenal dalam sejarah. Vlad III dikenal setelah kematiannya sebagai Vlad Ţepeş (the Impaler). Penyulaan adalah metode Vlad yang disukai ketika melakukan eksekusi, dan tercatat ia melakukan ini dalam skala yang besar. Dikatakan karena ia mundur dari pertempuran melawan Ottoman di 1462, ia menusukkan dan memamerkan sebanyak 20.000 orang di luar Kota Targoviste sebagai pencegahan terhadap pasukan Ottoman yang mengejar. Serangan psikologis ini berhasil, seperti yang diklaim pemandangan itu begitu menjijikkan setelah menyaksikan pembantaian massal Vlad dan ribuan tubuh membusuk yang dipatuki gagak, membuat Mehmed II berbalik dan mundur ke Konstantinopel.

~ Penyulaan dilakukan dengan cara menancapkan seseorang ke tiang pancang yang berujung tajam. Penusukan bisa dimulai dari sisi, melalui anus, melalui vagina, atau melalui mulut. Metode ini mengarah kepada kematian menyakitkan yang terkadang berlangsung berhari-hari. Pancang biasanya ditanam di tanah, meninggalkan orang tertusuk mati secara perlahan-lahan.~

~Para Janissari (Pasukan Elit pengawal Sultan), yang berada di bawah komando Mihaloğlu Ali Bey, mengejar orang-orang Wallachian dan membunuh 1.000-2.000 jiwa diantaranya. Menurut kronik Domenico Balbi, jumlah korban konflik tersebut berjumlah 5.000 jiwa di sisi Wallachian dan 15.000 jiwa bagi Ottoman. Meskipun semangat sultan dan tentaranya rendah, Mehmed memutuskan untuk mengepung ibu kota, namun justru mendapatinya sepi dengan gerbangnya terbuka lebar. Tentara Turki memasuki ibukota dan setengah jam kemudian, tentara bergerak di jalan yang dibatasi oleh sekitar 20.000 orang Turki yang disula. Di sana, mereka menemukan mayat Hamza Pasha yang telah membusuk ditusuk di tiang paling tinggi, yang melambangkan “jabatan tinggi”. Sumber lain mengatakan bahwa kota ini dipertahankan oleh tentara, sedangkan mayat yang tertusuk berada di luar tembok kota hingga membentang jarak sepanjang 60 mil (96 km).~

(https://en.m.wikipedia.org/wiki/Night_Attack_at_Târgovişte)

Namun demikian, ini hanya satu sisi saja dari ceritanya. Vlad III telah dipuji oleh Rumania sebagai pahlawan nasional karena membela negara melawan serangan Ottoman. Bahkan pada jamannya, ia dipandang sebagai pembela Kekristenan, terlepas dari kekejamannya yang ia lakukan. Hal ini membuat Dracula Stokernya Vlad itu terdongkrak menjadi bintang internasional. Dalam masa modern ini, Dracula telah menjadi brand name (nama merk) yang mendorong pengembangan pariwisata “Dracula” di Rumania.

Pada tahun 2001, Rumania bermaksud membangun sebuah “Tanah Dracula”, sebuah taman tematik berdasarkan nama Dracula. Namun tentangan dari dalam negeri dan dunia internasional pada proyek ini, mengakibatkan penangguhan dan ditinggalkan akhirnya. Namun, ini bukan semata-mata kerugian bagi Rumania, karena mengangkat Rumania pada perhatian dunia dan berhasil menyorot negara itu menarik wisatawan, selain dari Dracula itu sendiri.

Oleh : wty.

Referensi:

Beresford, M., 2008. From Demons to Dracula: The Creation of the Modern Vampire Myth. London: Reaktion Books.

Britannica, Encyclopaedia, 2014. Vlad III. [Online]
Available at : http://www.britannica.com/EBchecked/topic/631524/Vlad-III
[Accessed 3 May 2014].

Lallanilla, M., 2013. The Real Dracula: Vlad the Impaler. [Online]
Available at : http://www.livescience.com/40843-real-dracula-vlad-the-impaler.html
[Accessed 3 May 2014].

Sumber :

http://www.ancient-origins.net/myths-legends/vlad-impaler-inspiration-behind-count-dracula-001631

Comments

Source link

Sang Pembelajar

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *