[ad_1]
Berawal melakukan penelitian untuk mendetaksi gempa bumi, sekelompok tim peneliti internasional baru saja justru mendeteksi adanya deposit berlian dalam jumlah sangat besar yang ada di bawah permukaan Bumi.
Tim yang terdiri dari ilmuwan asal Harvard University, Massachusetts Institute of Technology (MIT), University of California, dan juga dari berbagai perguruan tinggi lainnya.
Mereka berhasil mendetaksi dengan menggunakan gelombang suara untuk menemukan berlian-berlian dalam jumlah yang sangat besar tersebut.
Dalam laporan mereka di jurnal Geochemistry, Geophysics, Geosystems, para peneliti menemukan ada 1.000 triliun ton berlian yang tersebar jauh di bawah permukaan Bumi!
“Ini menunjukkan bahwa meski berlian bukanlah mineral biasa, tapi batu mulia ini cukup umum,” ungkap Ulrich Faul, peneliti dari MIT dikutip dari Business Insider.
Berawal menggunakan data seismik untuk gempa bumi
Penemuan triliunan berlian ini bermula dari penelitian anomali seismik yang mereka lakukan. Meski jumlah berlian yang ada di dalam sana sangat banyak, tapi menurut Faul kita tidak bisa mendapatkannya.
“Kita tidak bisa mendapatkannya, tetapi tetap saja, ada lebih banyak berlian di sana daripada yang pernah kita pikirkan sebelumnya,” tegas Faul.
Para ilmuwan itu menggunakan data global dari Badan Geologi AS. Data ini yang digunakan tersebut mulanya untuk melacak asal gempa bumi. Hasilnya, di beberapa titik kerak Bumi yang disebut cratons, gelombang suara berjalan lebih cepat dari perkiraan.
Cratons (baca: Kratons) merupakan bagian yang tua dan stabil dari litosfer di bawah benua. Karena kemampuannya bertahan dalam siklus memisah dan menggabungnya benua, cratons umumnya ditemukan dalam interior lempeng tektonik.
Cratons secara karakteristik terdiri dari kristal batuan dasar purba, yang terlindungi oleh batuan sedimen yang lebih muda. Cratons memiliki kerak tebal dan akar litosferik yang dalam yang memanjang sejauh beberapa ratus kilometer di dalam mantel Bumi.
Cratons biasanya juga kurang padat dan lebih dingin dari bagian Bumi yang mengelilinginya.
Istilah cratons digunakan untuk membedakan bagian stabil dari kerak benua dari daerah yang lebih aktif secara geologi dan tidak stabil.
Cratons dapat digambarkan sebagai perisai, di mana batuan dasar muncul di permukaan, di mana bagian bawah tanah yang dilapisi oleh sedimen dan batuan sedimen.
Dirangkum dari Newsweek, hal tersebut membuat gelombang suara bergerak lebih cepat ketika melaluinya. Meski cepat, namun gelombang suara biasanya tidak secepat seismik.
Untuk menguji materi mana yang menyebabkan gelombang suara berjalan dengan cepat melalui kawah, para ilmuwan menciptakan model-model virtual rock. Hasilnya, hanya satu batuan virtual yang menunjukkan kecepatan yang sama dengan gelombang seismik abnormal yang bergerak melalui kawah.
Batuan virtual tersebut mengandung satu hingga dua persen berlian. Ternyata, berlian itu bermanfaat bagi cratons untuk membuatnya tetap stabil dan mencegahnya tenggelam.
1.000 Triliun Ton Berlian
Para peneliti juga memperkirakan jumlah berlian di cratons tersebut. Untuk menghitungnya, peneliti mengasumsikan akar kratonik yang mengandung berlian dikombinasikan dengan volume totalnya di seluruh Bumi.
Dilansir dari Sky News, jumlah yang didapatkan sekitar 1.000 triliun ton berlian atau setara £150.000.000.000.000.000.000.000.000 pound sterling yang tersebar di 241 kilometer di bawah permukaan Bumi. Kedalaman letak berlian inilah yang membuatnya tidak bisa diambil dengan teknologi saat ini.
Bor terdalam yang pernah dibuat manusia adalah Kola Superdeep Borehole di Rusia. Lubang ini memakan waktu 20 tahun untuk dapat mencapai kedalaman 12 kilometer.
Namun, para peneliti tak mau studinya berhenti begitu saja. Mereka juga mencari tahu bagaimana beberapa berlian bisa keluar dari cratons.
Mereka mengatakan, letusan gunung berapi-lah yang membawa berlian ke permukaan Bumi.
Gunung berapi “menciptakan” pipa kimberlite, yang dapat memuntahkan magma dan berlian. Para ilmuwan mengatakan, jadi masuk akal jika berlian ditemukan di cratons. Hal itu karena pipa kimberlite ditemukan di tepi akar kratonik. (IndoCropCircles.com)
Pustaka:
Artikel Lainnya:
Ditemukan: Planet 1/3 Massanya Intan Berlian!
Ditemukan Mineral Jenis Baru Yang Misterius di Meteorit
Letusan Gunung Kilauea Keluarkan Batu Permata & Api Biru Dari Tanah!
Sebaran Kaca Misterius Gurun Sahara Akibat Benda Extra-Terrestrial
Anomali Magnetik Terkuat Dunia Di Benua Afrika dan Russia Yang Misterius!
5 Benda Super Langka Yang Lebih Mahal Daripada Nuklir
Inilah 10 Cairan Paling Mahal Sedunia!
Misteri Harta Karun Ribuan Ton Emas Rampasan Jepang di Indonesia
Konspirasi: “Mystery of The National Treasures of Indonesian Kingdoms”
Meteorit Dari Mars Ini Lebih Mahal 10 Lipat Dari Sebongkah Emas
Ditemukan “Element-115”: Radioaktif Tenaga UFO Yang Ajaib & Misterius
((( IndoCropCircles.com | fb.com/IndoCropCirclesOfficial )))
[ad_2]
Source link