/ Jul 09, 2025
Trending
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Fertility and Sterility, wanita yang pasangan prianya berusia 40 tahun dan bahkan lebih tua, cenderung membutuhkan waktu lima kali lebih lama untuk menghamili dibandingkan wanita yang usia pasangan prianya 25 tahun atau lebih muda.
Selain itu, tingkat kehamilan menurun antara 23 persen sampai 38 persen jika membandingkan pria di bawah 30 dan pria di atas 50 tahun.
Spesialis Kandungan dan Spesialis IVF Max Hospital Dr Shweta Goswami, menyoroti usia pria berpengaruh untuk memiliki anak.
Dr Goswami mengatakan, setelah usia 30 tahun ada penurunan testosteron 1 persen per tahun pada tingkat kesuburan pria. Testosteron adalah hormon yang berperan penting dalam produksi sperma.
Alhasil, lanjut Dr Goswami, bukan hanya wanita yang perlu khawatir tentang jam reproduksi karena kualitas sperma cenderung menurun setelah usia 35 tahun. Selain itu, motilitas sperma (seberapa baik sperma berenang) juga berubah dengan bertambahnya usia.
Menurutnya, usia tersubur pria memiliki anak sebelum usia 25 tahun dan terendah setelah usia 55 tahun. Faktanya, ketika membandingkan jumlah sperma yang berenang dengan baik pada pria antara usia 30 sampai 35 tahun dengan pria di atas usia 55 tahun, motilitas sperma menurun 54 persen seperti dilansir TheHealthsite, Senin (13/3/2017)
Wanita yang berusia akan mengalami penurunan produksi telur, yang juga menyebabkan penurunan produksi hormon estrogen. Hal ini tidak hanya mempengaruhi kesuburan wanita, tetapi juga meningkatkan risiko masalah genetik pada anak.
Di sisi lain, jika seorang pria bertambah usia, ada penurunan hormon testosteron pada laki-laki, yang mempengaruhi kualitas sperma dan motilitas. Ini yang menempatkan pria berisiko lebih besar memiliki anak-anak dengan masalah genetik.
Selain usia yang tepat, kaum pria sebaiknya mengubah gaya hidup yang sehat dengan menghindari merokok, makan makanan sehat dan seimbang, serta menjaga berat badan,
berhubungan seks pada hari-hari subur bisa membantu meningkatkan peluang pria untuk menjadi ayah.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Fertility and Sterility, wanita yang pasangan prianya berusia 40 tahun dan bahkan lebih tua, cenderung membutuhkan waktu lima kali lebih lama untuk menghamili dibandingkan wanita yang usia pasangan prianya 25 tahun atau lebih muda.
Selain itu, tingkat kehamilan menurun antara 23 persen sampai 38 persen jika membandingkan pria di bawah 30 dan pria di atas 50 tahun.
Spesialis Kandungan dan Spesialis IVF Max Hospital Dr Shweta Goswami, menyoroti usia pria berpengaruh untuk memiliki anak.
Dr Goswami mengatakan, setelah usia 30 tahun ada penurunan testosteron 1 persen per tahun pada tingkat kesuburan pria. Testosteron adalah hormon yang berperan penting dalam produksi sperma.
Alhasil, lanjut Dr Goswami, bukan hanya wanita yang perlu khawatir tentang jam reproduksi karena kualitas sperma cenderung menurun setelah usia 35 tahun. Selain itu, motilitas sperma (seberapa baik sperma berenang) juga berubah dengan bertambahnya usia.
Menurutnya, usia tersubur pria memiliki anak sebelum usia 25 tahun dan terendah setelah usia 55 tahun. Faktanya, ketika membandingkan jumlah sperma yang berenang dengan baik pada pria antara usia 30 sampai 35 tahun dengan pria di atas usia 55 tahun, motilitas sperma menurun 54 persen seperti dilansir TheHealthsite, Senin (13/3/2017)
Wanita yang berusia akan mengalami penurunan produksi telur, yang juga menyebabkan penurunan produksi hormon estrogen. Hal ini tidak hanya mempengaruhi kesuburan wanita, tetapi juga meningkatkan risiko masalah genetik pada anak.
Di sisi lain, jika seorang pria bertambah usia, ada penurunan hormon testosteron pada laki-laki, yang mempengaruhi kualitas sperma dan motilitas. Ini yang menempatkan pria berisiko lebih besar memiliki anak-anak dengan masalah genetik.
Selain usia yang tepat, kaum pria sebaiknya mengubah gaya hidup yang sehat dengan menghindari merokok, makan makanan sehat dan seimbang, serta menjaga berat badan,
berhubungan seks pada hari-hari subur bisa membantu meningkatkan peluang pria untuk menjadi ayah.
It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for ‘lorem ipsum’ will uncover many web sites still in their infancy.
It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for ‘lorem ipsum’ will uncover many web sites still in their infancy.
The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making
The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for ‘lorem ipsum’ will uncover many web sites still in their infancy.
Sang Pembelajar
It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution
Copyright BlazeThemes. 2023