/ Nov 12, 2025
Trending

dakwatuna.com – Bogor. Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan hadir membuka Ijtima Nasional Badan Kerjasama Pondok Pesantren Indonesia (BKSPPI) di aula Masjid Az Zikra Sentul Bogor, Jawa Barat, Sabtu (18/3/2017).
Dalam sambutannya, pria yang akrab disapa Kang Aher itu mengatakan ada empat komponen yang harus dipersiapkan agar umat Islam bisa lebih maju ke depannya.
Pertama, kata Kang Aher, harus ada sekelompok umat yang menjadi pemikir. “Dengan rumus menyiapkan sumber daya manusia (SDM) untuk mengelola sumber daya alam (SDA) kita harus punya blue print cara mengelola negara dalam berbagai bidang. Inilah yang harus dipikirkan para ahli,” ujarnya.
Kedua, harus muncul para ahli-ahli dalam berbagai bidang profesional. Saat ini misalnya di era informasi, itu harus muncul para ahli dibidang media. “Insyaallah akan sangat berguna di bidang dakwah. Era informasi ini membuka peluang dakwah seluas-luasnya, tetapi ini juga tantangan, karena pihak yang bersebranga juga menggunakan fasilitas yang sama. Oleh karena itu mari kita manfaatkan dan menangkan, suarakan terus kebenaran untuk menghentikan kebatilan. Sebarkan terus informasi positif bagi masyarakat,” jelas Aher.
Kemudian yang ketiga, untuk menguasai ekonomi, umat itu harus berdagang. “Allah buka pintu rezeki itu dari 10 pintu, 9 pintunya dari aktivitas berdagang. Jadi inilah yang harus diperjuangkan bersama, secara ekonomi makro pengusaha kita juga harus banyak yang muncul,” ungkapnya.
Lalu yang terakhir, keempat, adalah soal kepemimpinan. Menurut Kang Aher, harus ada kader umat Islam yang menjadi pemimpin. “Karena itulah pesantren harus hadir menjawab masalah kepemimpinan ini. Dan untuk menciptakan peradaban itu diperlukan pesantren,” tandas Aher.
Ijtima Nasional ini dihadiri banyak ulama, diantaranya KH M’aruf Amin (Ketua Umum MUI), Prof Dr KH Didin Hafidhuddin (Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI), Dr KH Badrudin Subhki dan lainnya.
Redaktur: Abdul Rohim
Beri Nilai:
Seorang suami dan ayah

dakwatuna.com – Bogor. Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan hadir membuka Ijtima Nasional Badan Kerjasama Pondok Pesantren Indonesia (BKSPPI) di aula Masjid Az Zikra Sentul Bogor, Jawa Barat, Sabtu (18/3/2017).
Dalam sambutannya, pria yang akrab disapa Kang Aher itu mengatakan ada empat komponen yang harus dipersiapkan agar umat Islam bisa lebih maju ke depannya.
Pertama, kata Kang Aher, harus ada sekelompok umat yang menjadi pemikir. “Dengan rumus menyiapkan sumber daya manusia (SDM) untuk mengelola sumber daya alam (SDA) kita harus punya blue print cara mengelola negara dalam berbagai bidang. Inilah yang harus dipikirkan para ahli,” ujarnya.
Kedua, harus muncul para ahli-ahli dalam berbagai bidang profesional. Saat ini misalnya di era informasi, itu harus muncul para ahli dibidang media. “Insyaallah akan sangat berguna di bidang dakwah. Era informasi ini membuka peluang dakwah seluas-luasnya, tetapi ini juga tantangan, karena pihak yang bersebranga juga menggunakan fasilitas yang sama. Oleh karena itu mari kita manfaatkan dan menangkan, suarakan terus kebenaran untuk menghentikan kebatilan. Sebarkan terus informasi positif bagi masyarakat,” jelas Aher.
Kemudian yang ketiga, untuk menguasai ekonomi, umat itu harus berdagang. “Allah buka pintu rezeki itu dari 10 pintu, 9 pintunya dari aktivitas berdagang. Jadi inilah yang harus diperjuangkan bersama, secara ekonomi makro pengusaha kita juga harus banyak yang muncul,” ungkapnya.
Lalu yang terakhir, keempat, adalah soal kepemimpinan. Menurut Kang Aher, harus ada kader umat Islam yang menjadi pemimpin. “Karena itulah pesantren harus hadir menjawab masalah kepemimpinan ini. Dan untuk menciptakan peradaban itu diperlukan pesantren,” tandas Aher.
Ijtima Nasional ini dihadiri banyak ulama, diantaranya KH M’aruf Amin (Ketua Umum MUI), Prof Dr KH Didin Hafidhuddin (Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI), Dr KH Badrudin Subhki dan lainnya.
Redaktur: Abdul Rohim
Beri Nilai:
Seorang suami dan ayah
It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for ‘lorem ipsum’ will uncover many web sites still in their infancy.
It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for ‘lorem ipsum’ will uncover many web sites still in their infancy.
The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making
The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for ‘lorem ipsum’ will uncover many web sites still in their infancy.
Sang Pembelajar
It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution
Copyright BlazeThemes. 2023