[ad_1]
J A W A.
LE_MURIA : LERENG GUNUNG MURIA (JEPARA – NUSANTARA.)
Dalam Kitab Hezron yang berusia jutaan tahun berbentuk batu dan kini tersimpan secara rahasia di kota Antiokia-Turki, nama Java personifikasi nama “Tuhan” yang harus dihormati.
Para Rabi, filosofi, serta pemikir Yahudi mengetahui secara persis, nenek moyang mereka berasal dari Indonesia (Yavanas).
Mereka memiliki Institusi Khusus (Special Institution) yang bertugas untuk mempelajari, mengkaji, dan meneliti tentang Ras Nusantara bernama ‘the Power of Nusantara Institute.
Bangsa Yahudi begitu menghormati Bangsa Nusantara.
Leluhur Yahudi berasal dari Nusantara.
Sebagaimana dimuat dalam kamus Yahudi (Jewish Encyclopedia), bahwa leluhur Yahudi berasal dari “pulau-pulau Timur yang jauh” (Nusantara).
Mereka berasal dari keturunan Bangsa Yavanas (Jawa) di negara Le Muria sebagaimana sering disebut pemikir Yunani Plato.
Menurut filsuf Plato, Le Muria adalah daratan luas yang sering disebut orang Yunani sebagai Padang Elys.
Orang Mesir menyDumadi
ekhet Aaru (Padang Alang-alang). Yang dimaksud “alang-alang” adalah padi (pari) yang tumbuh di rawa-rawa (sawah). Sedangkan sekhet dalam bahasa Jawa itu rumput (suket).
Daratan Le Muria yang digambarkan secara terinci oleh Plato dalam kitab Critias merupakan lereng Gunung Muria (Le-Muria = Lereng Muria) yang sebagian daratan sekarang terendam menjadi “LAUT JAWA”.
Bangsa Le Muria adalah Bangsa Lereng Gunung Muria.
Di Wilayah Nusantara, tepatnya di pulau Jawa terdapat Gunung Muria, tempat asal Bangsa Le Muria yang agung.
Suatu tempat yang dianggap paling sakral bagi kaum Yahudi.
Nama Muria diabadikan sebagai bahasa Yahudi (Ibrani) yang artinya “pilihan Tuhan”.
Dalam kitab suci Taurat (Perjanjian Lama), nama Muria secara khusus disebut sebanyak 3 (tiga) kali (terdapat pada Kitab Kejadian dan Kitab Keluaran).
Pada setiap doa, nama Muria selalu disebut umat Yahudi.
Mereka memandang Gunung Muria di Jawa Tengah-Indonesia (JEPARA NUSANTARA) merupakan tempat sakral yang memiliki kandungan spiritual “PUSAT KEKUATAN” Bumi.
Dalam keyakinan agama Yahudi, Gunung Muria merupakan induk tanah terjanji yang wajib dijaga kesakralannya.
Nama Muria selalu disebut dalam setiap doa.
Penutup doa kaum Yahudi berbunyi : “………di Bukit Moria-Yerusalem, kita akan bertemu. Amen”.
Spirit Gunung Muria di tanah Nusantara yang menjadi salah satu alasan utama, kenapa bangsa Yahudi begitu takut dan menghormati orang Nusantara.
THE SPIRIT OF NUSANTARA
Orang Indonesia Pemersatu Dunia.
Hadir untuk Membangun,
“PERADABAN BARU SATU BUMI YANG SANTUN, DAMAI dan BERSAUDARA”.
Salam Damai
Salam Cinta Kasih
Salam Persaudaraan di Bumi
Salam Sejahtera
#Puji_Tuhan_Haleluya
#Barakallah
#Om_Shanti
#Namo_Buddhaya
#Om_Namo_Siwa_Buddhayaha
#Hong_Jawa_Surya_Dwipa
#Hayu_Hayu_Rahayu_Sagung_Dumadi
By Sutan Jikong
Comments
[ad_2]
Source link