Kesalahan Orangtua Jadi Pemicu Anak Malas Minum Susu, Apa Saja?

Liputan6.com, Jakarta Kebiasaan anak minum susu perlu dibangun oleh orangtua sejak masih kecil. Hal ini dilandasi manfaat gizi dari susu berperan penting bagi tumbuh kembang anak. Namun, ada kalanya anak sulit minum susu.

Psikolog Keluarga dan Anak  Roslina Verauli mengungkapkan, ada beberapa kesalahan orangtua yang membuat anak tidak nyaman minum susu bahkan enggan minum susu.

Dipaksakan

Cara minum susu yang dipaksakan dapat membuat anak menghabiskan susu yang ada di depannya. Tapi cara yang dipaksakan ini ternyata tidak akan membuat anak merasa nyaman.

“Biasanya di meja makan, kalau anak tidak mau minum susu. Orangtua akan memaksakan minum susu. Kalimat seperti, ‘Cepat, habiskan susunya’ hanya membuat anak merasa tertekan. Mereka mungkin mau minum susu tapi situasi yang dibangun tidak menyenangkan,” kata psikolog yang akrab disapa Vera saat ditemui Health-Liputan6.com dalam acara kampanye Frisian Flag bertajuk Saatnya Keluarga Minum Susu Sekarang! di Hotel Aston Kuningan Suites, Jakarta pada Senin (20/3/2017).

Ia melanjutkan, momen minum susu itu sebaiknya dibangun menyenangkan.

Pilihan makanan yang tidak sehat

Kehadiran makanan di meja makan akan memengaruhi kemauan anak minum susu. Apa yang ada di depan anak dan mudah dilihat biasanya akan langsung diraih anak. Vera mencontohkan, salah satu kendala anak tidak mau minum susu karena pilihan makanan lain di meja makan.

“Banyaknya camilan dan snack di meja makan justru itulah yang dimakan anak. Tak heran, susu yang misalnya ada di meja makan akan kalah dengan berbagai camilan,” jelas Vera.

Selain itu, perilaku orangtua yang memberikan minuman alternatif lain pengganti susu akan menyebabkan anak enggan minum susu. Misal, tidak ada susu, maka diganti dengan teh beras–yang warnanya putih mirip dengan susu.

Source link

Liputan6.com, Jakarta Kebiasaan anak minum susu perlu dibangun oleh orangtua sejak masih kecil. Hal ini dilandasi manfaat gizi dari susu berperan penting bagi tumbuh kembang anak. Namun, ada kalanya anak sulit minum susu.

Psikolog Keluarga dan Anak  Roslina Verauli mengungkapkan, ada beberapa kesalahan orangtua yang membuat anak tidak nyaman minum susu bahkan enggan minum susu.

Dipaksakan

Cara minum susu yang dipaksakan dapat membuat anak menghabiskan susu yang ada di depannya. Tapi cara yang dipaksakan ini ternyata tidak akan membuat anak merasa nyaman.

“Biasanya di meja makan, kalau anak tidak mau minum susu. Orangtua akan memaksakan minum susu. Kalimat seperti, ‘Cepat, habiskan susunya’ hanya membuat anak merasa tertekan. Mereka mungkin mau minum susu tapi situasi yang dibangun tidak menyenangkan,” kata psikolog yang akrab disapa Vera saat ditemui Health-Liputan6.com dalam acara kampanye Frisian Flag bertajuk Saatnya Keluarga Minum Susu Sekarang! di Hotel Aston Kuningan Suites, Jakarta pada Senin (20/3/2017).

Ia melanjutkan, momen minum susu itu sebaiknya dibangun menyenangkan.

Pilihan makanan yang tidak sehat

Kehadiran makanan di meja makan akan memengaruhi kemauan anak minum susu. Apa yang ada di depan anak dan mudah dilihat biasanya akan langsung diraih anak. Vera mencontohkan, salah satu kendala anak tidak mau minum susu karena pilihan makanan lain di meja makan.

“Banyaknya camilan dan snack di meja makan justru itulah yang dimakan anak. Tak heran, susu yang misalnya ada di meja makan akan kalah dengan berbagai camilan,” jelas Vera.

Selain itu, perilaku orangtua yang memberikan minuman alternatif lain pengganti susu akan menyebabkan anak enggan minum susu. Misal, tidak ada susu, maka diganti dengan teh beras–yang warnanya putih mirip dengan susu.

Source link

It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for ‘lorem ipsum’ will uncover many web sites still in their infancy.

It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for ‘lorem ipsum’ will uncover many web sites still in their infancy.

The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making

The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for ‘lorem ipsum’ will uncover many web sites still in their infancy.

Fajar Nur Zaman

Sang Pembelajar

RECENT POSTS

CATEGORIES

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

SUBSCRIBE US

It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution

Copyright BlazeThemes. 2023

Update cookies preferences