Connect with us

Hi, what are you looking for?

Science-Technology

Kutu Laut Ternyata Makhluk Pemakan Bangkai

Kutu Laut Ternyata Makhluk Pemakan Bangkai
Kutu Laut Ternyata Makhluk Pemakan Bangkai

[ad_1]

Kamis, 10 Agustus 2017 | 14:44 WIB


Serangan kutu laut yang menimpa Adele Shrimpton, wanita asal Gold Coast, Australia, pada bulan Oktober 2014. Kredit: 9News.com
Serangan kutu laut yang menimpa Adele Shrimpton, wanita asal Gold Coast, Australia, pada bulan Oktober 2014. Kredit: 9News.com.

TEMPO.CO, Melbourne – Kutu laut yang menyerang kaki Sam Kanizay, 16 tahun, teridentifikasi sebagai ordo Amphipoda. Ahli biologi dari Museums Victoria, Genefor Walker-Smith, menjelaskan, hewan ini sebagai makhluk pemakan bangkai.

“Itu menjelaskan kenapa mereka mengincar daging,” kata Walker-Smith, seperti dilansir laman berita ABC, Kamis, 10 Agustus 2017.

Baca: Cerita 3 Warga Australia yang Jadi Korban Serangan Kutu Laut

Sam Kanizay baru saja selesai berenang di Pantai Brighton, Melbourne, Australia, pada Ahad, 6 Agustus 2017, ketika mendapati kakinya sudah berlumuran darah. Ketika ia sampai rumah dengan darah yang terus mengalir, ayahnya, Jarrod Kanizay, menjelaskan bahwa adegannya seperti film horror.

Ayahnya kemudian kembali ke pantai tersebut dan mengambil sampel kutu laut tersebut untuk diteliti. “Kita seperti peneliti di rumah. Kita letakkan di berbagai tempat dengan makanan yang berbeda-beda. Yang kita temukan adalah mereka sangat tertarik dengan daging merah,” kata Jarrod.

Baca: Kontroversi Kutu Laut Pelahap Kaki Remaja di Australia

Menurut Walker-Smith, kutu laut memang memiliki habitat alami di tempat Sam berenang dan punya indera penciuman yang kuat terhadap daging. Kutu laut, dia menjelaskan, memiliki reseptor-kemo yang berperan mendeteksi kimia di air dan kimia bangkai di daging maupun ikan.

Kutu laut, kata dia, biasanya tidak menyerang manusia. Walker-Smith beranggapan, Sam tampaknya kurang beruntung berenang di “rumah” para kutu laut saat mereka sedang menyantap makanannya.

Yang jelas, Walker-Smith mengatakan, kutu laut tidak suka menyerang manusia. Walker-Smith berasumsi, Sam memiliki luka di kakinya yang menyebabkan aroma anyir darah sampai ke indera penciuman kutu laut.

Baca: Digerogoti Kutu Laut, Kondisi Remaja Australia Membaik

Simak perkembangan berita soal kutu laut hanya di kanal Tekno Tempo.co.

ABC.NET.AU | PUTRI THALIAH | AMB



[ad_2]

Source link

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like

Internet-Marketing

Sama halnya dengan toko offline, toko online (olshop) juga perlu membuat promo-promo yang menarik. Apalagi yang namanya perempuan klu sudah liat diskon promo matanya...

SEO-Website

Optimasi video youtube sama pentingnya dengan optimasi artikel, tujuannya adalah agar memudahkan pencarian orang terhadap video anda. Tahukah anda berapa ribu video yang di...

Internet-Marketing

Membuka toko online tampaknya mudah. Dalam menjalankan bisnis toko online anda, butuh komitmen, ketelatenan dan kerja keras. Berikut 11 kunci sukses toko online untuk...

Internet-Marketing

Toko online/online shop sekarang begitu familiar ditelinga kita. Jika anda sering belanja online sekarang saatnya anda berpikir untuk membuat toko online anda sendiri. Anda...

Copyright © 2024 Fajarnurzaman.net. Created by FajarRealty.com