Menyamar Jadi Buruh, Mahasiswa Ungkap Misteri Pabrik iPhone

Liputan6.com, Jakarta – Bisakah kamu membayangkan bagaimana rasanya bekerja di sebuah pabrik perakitan iPhone 7? Jika kamu berpikir bekerja di pabrik perakitan iPhone menyenangkan karena bisa menjajal berbagai jenis iPhone, kamu harus berpikir ulang.

Pasalnya tak demikian dengan pengalaman Dejian Zeng, seorang mahasiswa New York University ini diam-diam menghabiskan waktu liburan musim panasnya menyamar jadi buruh pabrik perakitan iPhone milik Pegatron di Tiongkok.

Mengutip laporan Phone Arena, Rabu (12/4/2017), penyamaran Zeng dilakukan untuk sebuah proyek dari kampusnya. Rupanya bekerja di pabrik smartphone premium sekelas iPhone tak membuat buruh di dalamnya menjadi lebih kaya.

Hari pertama bekerja, Zeng diberi tugas membubuhkan stiker dan memasang sekrup untuk iPhone 6s. “Pertama saya ditugaskan  ke departemen perakitan dan pengujian kemasan. Kami bertugas mengemas iPhone. Setelah Agustus 2016, kami lalu mulai perakitan iPhone 7. Saya bahkan bekerja di dua pos, yakni iPhone 6s dan iPhone 7,” kata Zeng.

Pada pabrik iPhone, keamanan pun diterapkan sangat ketat, salah satunya dengan penerapan detektor logam yang sangat sensitif. Para buruh dipaksa untuk melewati dua pos pemeriksaan keamanan dengan deteksi logam. Selain itu, ketika berada di dalam pabrik, para buruh sama sekali tak diperbolehkan membawa masuk ponsel dan alat elektronik lainnya.

Hal lain yang diamati oleh Zeng adalah tiap buruh harus multitasking dan siap dipindahkan ke berbagai posisi kapanpun mereka dibutuhkan. Selain buruh perakit ponsel, orang yang bertanggung jawab terhadap hasil kerja mereka adalah pemimpin kelompok dan line manager. Penanggung jawab pada tingkat selanjutnya ada manajer sesi, manajer divisi, dan direktur pabrik.

Source link

Liputan6.com, Jakarta – Bisakah kamu membayangkan bagaimana rasanya bekerja di sebuah pabrik perakitan iPhone 7? Jika kamu berpikir bekerja di pabrik perakitan iPhone menyenangkan karena bisa menjajal berbagai jenis iPhone, kamu harus berpikir ulang.

Pasalnya tak demikian dengan pengalaman Dejian Zeng, seorang mahasiswa New York University ini diam-diam menghabiskan waktu liburan musim panasnya menyamar jadi buruh pabrik perakitan iPhone milik Pegatron di Tiongkok.

Mengutip laporan Phone Arena, Rabu (12/4/2017), penyamaran Zeng dilakukan untuk sebuah proyek dari kampusnya. Rupanya bekerja di pabrik smartphone premium sekelas iPhone tak membuat buruh di dalamnya menjadi lebih kaya.

Hari pertama bekerja, Zeng diberi tugas membubuhkan stiker dan memasang sekrup untuk iPhone 6s. “Pertama saya ditugaskan  ke departemen perakitan dan pengujian kemasan. Kami bertugas mengemas iPhone. Setelah Agustus 2016, kami lalu mulai perakitan iPhone 7. Saya bahkan bekerja di dua pos, yakni iPhone 6s dan iPhone 7,” kata Zeng.

Pada pabrik iPhone, keamanan pun diterapkan sangat ketat, salah satunya dengan penerapan detektor logam yang sangat sensitif. Para buruh dipaksa untuk melewati dua pos pemeriksaan keamanan dengan deteksi logam. Selain itu, ketika berada di dalam pabrik, para buruh sama sekali tak diperbolehkan membawa masuk ponsel dan alat elektronik lainnya.

Hal lain yang diamati oleh Zeng adalah tiap buruh harus multitasking dan siap dipindahkan ke berbagai posisi kapanpun mereka dibutuhkan. Selain buruh perakit ponsel, orang yang bertanggung jawab terhadap hasil kerja mereka adalah pemimpin kelompok dan line manager. Penanggung jawab pada tingkat selanjutnya ada manajer sesi, manajer divisi, dan direktur pabrik.

Source link

It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for ‘lorem ipsum’ will uncover many web sites still in their infancy.

It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for ‘lorem ipsum’ will uncover many web sites still in their infancy.

The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making

The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for ‘lorem ipsum’ will uncover many web sites still in their infancy.

Fajar Nur Zaman

Sang Pembelajar

RECENT POSTS

CATEGORIES

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

SUBSCRIBE US

It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution

Copyright BlazeThemes. 2023

Update cookies preferences