/ Jul 01, 2025
Trending
Generasi Z (Gen Z), yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, kini mulai mendominasi dunia kerja. Mereka dikenal sebagai generasi yang melek teknologi, kreatif, dan mengutamakan keseimbangan hidup. Namun, di balik kelebihan tersebut, bekerja dengan Gen Z juga memiliki tantangan tersendiri. Apa saja risiko yang mungkin muncul, dan bagaimana cara menghadapinya?
Gen Z dikenal sebagai generasi yang cenderung sering berpindah pekerjaan. Mereka tidak segan untuk resign jika merasa tidak berkembang atau tidak cocok dengan budaya perusahaan. Hal ini bisa menyebabkan tingkat turnover yang tinggi dan meningkatkan biaya rekrutmen serta pelatihan karyawan baru.
Bagi Gen Z, pekerjaan bukanlah segalanya. Mereka lebih menghargai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Akibatnya, mereka mungkin kurang bersedia bekerja lembur atau mengorbankan waktu pribadi untuk pekerjaan.
Berbeda dengan generasi sebelumnya yang cenderung mengikuti aturan tanpa banyak bertanya, Gen Z lebih vokal dalam menyampaikan pendapat. Mereka tidak ragu mengkritik kebijakan perusahaan jika dirasa tidak adil atau kurang transparan.
Gen Z tumbuh dalam era informasi yang serba cepat, sehingga mereka mudah bosan dengan rutinitas yang monoton. Jika pekerjaan terasa tidak menantang, mereka cenderung kehilangan motivasi atau bahkan mencari pekerjaan lain.
Gen Z sangat bergantung pada teknologi dan media sosial dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun ini bisa menjadi keunggulan, di sisi lain, mereka mungkin kurang terbiasa dengan komunikasi tatap muka atau pendekatan kerja yang lebih konvensional.
Bekerja dengan Generasi Z memang memiliki tantangan tersendiri, tetapi juga memberikan peluang besar bagi perusahaan untuk berkembang lebih modern dan inovatif. Dengan memahami karakteristik dan kebutuhan mereka, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih dinamis, produktif, dan harmonis.
Alih-alih melihat mereka sebagai tantangan, lebih baik kita melihat mereka sebagai aset yang dapat membawa perubahan positif. Bagaimanapun juga, merekalah masa depan dunia kerja! 🚀
Generasi Z (Gen Z), yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, kini mulai mendominasi dunia kerja. Mereka dikenal sebagai generasi yang melek teknologi, kreatif, dan mengutamakan keseimbangan hidup. Namun, di balik kelebihan tersebut, bekerja dengan Gen Z juga memiliki tantangan tersendiri. Apa saja risiko yang mungkin muncul, dan bagaimana cara menghadapinya?
Gen Z dikenal sebagai generasi yang cenderung sering berpindah pekerjaan. Mereka tidak segan untuk resign jika merasa tidak berkembang atau tidak cocok dengan budaya perusahaan. Hal ini bisa menyebabkan tingkat turnover yang tinggi dan meningkatkan biaya rekrutmen serta pelatihan karyawan baru.
Bagi Gen Z, pekerjaan bukanlah segalanya. Mereka lebih menghargai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Akibatnya, mereka mungkin kurang bersedia bekerja lembur atau mengorbankan waktu pribadi untuk pekerjaan.
Berbeda dengan generasi sebelumnya yang cenderung mengikuti aturan tanpa banyak bertanya, Gen Z lebih vokal dalam menyampaikan pendapat. Mereka tidak ragu mengkritik kebijakan perusahaan jika dirasa tidak adil atau kurang transparan.
Gen Z tumbuh dalam era informasi yang serba cepat, sehingga mereka mudah bosan dengan rutinitas yang monoton. Jika pekerjaan terasa tidak menantang, mereka cenderung kehilangan motivasi atau bahkan mencari pekerjaan lain.
Gen Z sangat bergantung pada teknologi dan media sosial dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun ini bisa menjadi keunggulan, di sisi lain, mereka mungkin kurang terbiasa dengan komunikasi tatap muka atau pendekatan kerja yang lebih konvensional.
Bekerja dengan Generasi Z memang memiliki tantangan tersendiri, tetapi juga memberikan peluang besar bagi perusahaan untuk berkembang lebih modern dan inovatif. Dengan memahami karakteristik dan kebutuhan mereka, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih dinamis, produktif, dan harmonis.
Alih-alih melihat mereka sebagai tantangan, lebih baik kita melihat mereka sebagai aset yang dapat membawa perubahan positif. Bagaimanapun juga, merekalah masa depan dunia kerja! 🚀
It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for ‘lorem ipsum’ will uncover many web sites still in their infancy.
It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for ‘lorem ipsum’ will uncover many web sites still in their infancy.
The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making
The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for ‘lorem ipsum’ will uncover many web sites still in their infancy.
It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution
Copyright BlazeThemes. 2023