Connect with us

Hi, what are you looking for?

Science-Technology

Temukan Fosil Dinosaurus Afrika, Peneliti Seperti Menang Undian

Temukan Fosil Dinosaurus Afrika, Peneliti Seperti Menang Undian
Temukan Fosil Dinosaurus Afrika, Peneliti Seperti Menang Undian



Sabtu, 06 Mei 2017 | 11:50 WIB

Temukan Fosil Dinosaurus Afrika, Peneliti Seperti Menang Undian


Ahli Paleontologi berpose di sekitar penemuan tulang dinosaurus di sebuah peternakan di La Flecha, Patagonian, Argentina, (16/5). Ahli Paleontologi berhasil menemukan sekitar 150 tulang yang dianggap tulang milik Titanosaurusa dari kelompok Sauropoda berleher panjang. dailymail.co.uk


TEMPO.CO, Jakarta – Dinosaurus terakhir sebelum mengalami kepunahan 66 juta tahun lalu ditemukan di Afrika. Tepatnya di tambang fosfat utara Maroko. Dinosaurus ini diberi nama Chenanisaurus barbaricus, merupakan anggota abelisaurus.

Berdasarkan studi tentang fosil yang dibuat oleh Milner Centre for Evolution di University of Bath, dinosaurus berevolusi di Afrika menyusul pecahnya kontinen Gondwana. Tapi, keberadaannya selama ini jarang diketahui.

Kini, fosilnya ditemukan, berasal dari batuan laut. “Penemuan ini tidak biasa karena fosilnya berasal dari batuan laut. Ini seperti berburu fosil ikan paus, dan menemukan fosil seekor singa . Ini adalah temuan yang sangat langka. Hampir seperti memenangkan undian,” kata Dr Nick Longrich, dari Milner Centre for Evolution and the Department of Biology & Biochemistry at the University of Bath.

Abelisaurus adalah predator berkaki dua seperti T. rex dan tyrannosaurus lainnya, namun dengan moncong yang lebih pendek dan tumpul serta lengan yang lebih kecil.

Bila tyrannosaurus mendominasi di Amerika Utara dan Asia, abelisaurus adalah predator teratas di akhir zaman Kapur di Afrika, Amerika Selatan, India, dan Eropa.

“Abelisaurs memiliki lengan yang sangat pendek. Tulang lengan atas pendek, lengan bawah lebih pendek, dan tangan kecilnya kecil,” tambah Longrich.

Gigi dari fosil itu menunjukkan Chenanisaurus seperti T. rex, hewan predator. Namun, tidak seperti T. rex berbulu sebagian, Chenanisaurus hanya memiliki sisik, otaknya lebih kecil, dan wajahnya lebih pendek dan lebih dalam.

Proyek penelitian ini dilakukan sebagai bagian dari kolaborasi ilmiah internasional yang membantu menciptakan dan mempelajari koleksi paleontologi di Maroko dengan tujuan untuk melestarikan warisan fosil yang kaya di negara ini. Spesimen yang digunakan untuk penelitian ini dilestarikan dalam koleksi paleontologis Chérifien de Phosphates di Maroko.

SCIENCEDAILY | BENEDICTA ALVINTA | NS

Source link

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like

Internet-Marketing

Sama halnya dengan toko offline, toko online (olshop) juga perlu membuat promo-promo yang menarik. Apalagi yang namanya perempuan klu sudah liat diskon promo matanya...

Internet-Marketing

Membuka toko online tampaknya mudah. Dalam menjalankan bisnis toko online anda, butuh komitmen, ketelatenan dan kerja keras. Berikut 11 kunci sukses toko online untuk...

SEO-Website

Optimasi video youtube sama pentingnya dengan optimasi artikel, tujuannya adalah agar memudahkan pencarian orang terhadap video anda. Tahukah anda berapa ribu video yang di...

Internet-Marketing

Toko online/online shop sekarang begitu familiar ditelinga kita. Jika anda sering belanja online sekarang saatnya anda berpikir untuk membuat toko online anda sendiri. Anda...

Copyright © 2024 Fajarnurzaman.net. Created by FajarRealty.com