Trik Jitu Membedakan Emas Asli dan Palsu, Jangan Salah Lagi, Ya!

Sejak zaman dulu, investasi emas menjadi salah satu cara paling efektif dalam menabung dan mengumpulkan harta kekayaan. Logam mulia atau emas merupakan investasi yang praktis dan mudah dilakukan oleh siapa saja.

Bagi kamu yang memiliki tujuan menengah atau jangka panjang, seperti menyekolahkan anak atau membeli rumah, investasi emas adalah kuncinya.

Mengapa? Karena, emas memberikan beberapa keunggulan, yaitu imbal hasil yang cukup menjanjikan minimal dalam jangka waktu lima tahun, mudah mencairkannya, dan harganya cenderung naik. Kalaupun turun, nilainya tidak terlalu signifikan.

Di Indonesia, umumnya emas yang beredar di pasaran berasal dari PT Aneka Tambang (Antam) dan PT Untung Bersama Sejahtera (UBS). Meski terdapat logo dari kedua perusahaan tersebut, namun banyak juga ditemukan emas palsu yang beredar di pasaran.

Nah, supaya kamu tidak tertipu saat membelinya, berikut cara membedakan emas asli dan palsu. Perhatikan baik-baik ya!

1. Cek penampilan fisiknya

Mengutip dari laman Logam Mulia, salah satu cara cek keaslian emas yang paling mudah adalah dengan melihat fisik Emas batangan tersebut secara saksama.

Emas murni sudah pasti memiliki cap yang menampilkan kadar kemurnian atau disebut juga dengan fineness dan bobot gram dari Emas tersebut. Apabila, kamu membeli Emas ANTAM LM, maka akan tercantum logo perusahaan PT. ANTAM Tbk lengkap dengan jumlah kadar Emas murni sebesar 999.9 persen pada permukaan Emas tersebut.

Ciri-ciri emas asli dalam bentuk perhiasan pun bisa dilihat dalam ukiran angka 1 hingga 999 atau dalam bentuk karat, seperti 10K, 18K, 22K, dan 24K.

2. Uji dengan magnet

Selain melihat ciri fisiknya, cara membedakan emas asli dan palsu bisa dilakukan dengan mengujinya dengan magnet. Menurut laman Pegadaian, emas asli tidak memiliki sifat magnetis sehingga tidak akan tertarik oleh magnet ketika didekatkan.

Namun, campuran logam lain di dalam emas, seperti besi, nikel, dan lainnya akan membuatnya mudah tertarik oleh magnet.

Cara membedakan emas asli dan palsu secara manual ini tidak semata-mata bisa menjadi jaminan keaslian emas. Pada umumnya, perhiasan emas memiliki campuran logam mulia di samping emas yang membuatnya lebih tahan terhadap benturan.

Perhiasan emas yang memiliki kadar emas tinggi pun akan terkena efek magnet. Maka dari itu, cara membedakan emas asli dan palsu ini lebih akurat jika dilakukan pada emas batangan kadar 24 karat.

3. Gosok dengan kain

Cara lain yang bisa dilakukan untuk mengecek keaslian emas adalah menggosoknya dengan kain atau tangan. Hal ini bertujuan untuk mengecek apakah warna emas tersebut merupakan warna asli dari logam itu atau merupakan lapisan saja.

Produk logam mulia emas yang asli sudah tentu tidak akan berubah warna setelah digosok. Berbeda dengan jenis logam lapis emas yang biasanya akan terlihat lebih pudar atau bahkan berubah warna. Menggosok emas ini diperuntukan untuk mengecek produk ANTAM LM yang masih klasik atau Retro ya!

4. Digigit

Bukan hanya atlet yang perlu menggigit medali emas setelah menjuarai kompetisi. Kamu yang baru membeli emas pun bisa mengecek keaslian emas dengan menggigitnya.

Jika terdapat bekas gigitan, maka bisa dipastikan bahwa emas itu asli. Sebaliknya, emas palsu tidak akan menunjukkan bekas gigitan.

5. Uji aroma

Mungkin agak terdengar baru di telinga Sobat Medcom, bahwa emas asli itu bisa dicium dari baunya. Emas asli tidak akan mengeluarkan aroma amis atau anyir seperti yang ada di logam mulia lain, seperti besi, tembaga atau logam mulia lainnya yang khas mengeluarkan bau.

Metode ini didasarkan pada sifat emas yang tidak berkarat meskipun direndam dalam air. Ingat, emas palsu yang sudah bercampur dengan logam kuningan atau tembaga cenderung mengeluarkan bau amis atau karatan setelah terkena keringat, air, ataupun direndam.

Itulah kelima cara mengecek keaslian emas. Untuk keamanan dan kenyamanan, alangkah baiknya untuk membeli emas langsung di toko-toko resmi yang sudah memiliki sertifikat dan lebih terpercaya, ya!

Sejak zaman dulu, investasi emas menjadi salah satu cara paling efektif dalam menabung dan mengumpulkan harta kekayaan. Logam mulia atau emas merupakan investasi yang praktis dan mudah dilakukan oleh siapa saja.

Bagi kamu yang memiliki tujuan menengah atau jangka panjang, seperti menyekolahkan anak atau membeli rumah, investasi emas adalah kuncinya.

Mengapa? Karena, emas memberikan beberapa keunggulan, yaitu imbal hasil yang cukup menjanjikan minimal dalam jangka waktu lima tahun, mudah mencairkannya, dan harganya cenderung naik. Kalaupun turun, nilainya tidak terlalu signifikan.

Di Indonesia, umumnya emas yang beredar di pasaran berasal dari PT Aneka Tambang (Antam) dan PT Untung Bersama Sejahtera (UBS). Meski terdapat logo dari kedua perusahaan tersebut, namun banyak juga ditemukan emas palsu yang beredar di pasaran.

Nah, supaya kamu tidak tertipu saat membelinya, berikut cara membedakan emas asli dan palsu. Perhatikan baik-baik ya!

1. Cek penampilan fisiknya

Mengutip dari laman Logam Mulia, salah satu cara cek keaslian emas yang paling mudah adalah dengan melihat fisik Emas batangan tersebut secara saksama.

Emas murni sudah pasti memiliki cap yang menampilkan kadar kemurnian atau disebut juga dengan fineness dan bobot gram dari Emas tersebut. Apabila, kamu membeli Emas ANTAM LM, maka akan tercantum logo perusahaan PT. ANTAM Tbk lengkap dengan jumlah kadar Emas murni sebesar 999.9 persen pada permukaan Emas tersebut.

Ciri-ciri emas asli dalam bentuk perhiasan pun bisa dilihat dalam ukiran angka 1 hingga 999 atau dalam bentuk karat, seperti 10K, 18K, 22K, dan 24K.

2. Uji dengan magnet

Selain melihat ciri fisiknya, cara membedakan emas asli dan palsu bisa dilakukan dengan mengujinya dengan magnet. Menurut laman Pegadaian, emas asli tidak memiliki sifat magnetis sehingga tidak akan tertarik oleh magnet ketika didekatkan.

Namun, campuran logam lain di dalam emas, seperti besi, nikel, dan lainnya akan membuatnya mudah tertarik oleh magnet.

Cara membedakan emas asli dan palsu secara manual ini tidak semata-mata bisa menjadi jaminan keaslian emas. Pada umumnya, perhiasan emas memiliki campuran logam mulia di samping emas yang membuatnya lebih tahan terhadap benturan.

Perhiasan emas yang memiliki kadar emas tinggi pun akan terkena efek magnet. Maka dari itu, cara membedakan emas asli dan palsu ini lebih akurat jika dilakukan pada emas batangan kadar 24 karat.

3. Gosok dengan kain

Cara lain yang bisa dilakukan untuk mengecek keaslian emas adalah menggosoknya dengan kain atau tangan. Hal ini bertujuan untuk mengecek apakah warna emas tersebut merupakan warna asli dari logam itu atau merupakan lapisan saja.

Produk logam mulia emas yang asli sudah tentu tidak akan berubah warna setelah digosok. Berbeda dengan jenis logam lapis emas yang biasanya akan terlihat lebih pudar atau bahkan berubah warna. Menggosok emas ini diperuntukan untuk mengecek produk ANTAM LM yang masih klasik atau Retro ya!

4. Digigit

Bukan hanya atlet yang perlu menggigit medali emas setelah menjuarai kompetisi. Kamu yang baru membeli emas pun bisa mengecek keaslian emas dengan menggigitnya.

Jika terdapat bekas gigitan, maka bisa dipastikan bahwa emas itu asli. Sebaliknya, emas palsu tidak akan menunjukkan bekas gigitan.

5. Uji aroma

Mungkin agak terdengar baru di telinga Sobat Medcom, bahwa emas asli itu bisa dicium dari baunya. Emas asli tidak akan mengeluarkan aroma amis atau anyir seperti yang ada di logam mulia lain, seperti besi, tembaga atau logam mulia lainnya yang khas mengeluarkan bau.

Metode ini didasarkan pada sifat emas yang tidak berkarat meskipun direndam dalam air. Ingat, emas palsu yang sudah bercampur dengan logam kuningan atau tembaga cenderung mengeluarkan bau amis atau karatan setelah terkena keringat, air, ataupun direndam.

Itulah kelima cara mengecek keaslian emas. Untuk keamanan dan kenyamanan, alangkah baiknya untuk membeli emas langsung di toko-toko resmi yang sudah memiliki sertifikat dan lebih terpercaya, ya!

It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for ‘lorem ipsum’ will uncover many web sites still in their infancy.

It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for ‘lorem ipsum’ will uncover many web sites still in their infancy.

The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making

The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for ‘lorem ipsum’ will uncover many web sites still in their infancy.

Fajar Nurzaman

RECENT POSTS

CATEGORIES

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

SUBSCRIBE US

It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution

Copyright BlazeThemes. 2023

Update cookies preferences