8 Kebiasaan Buruk diPekerjaan

Tanpa disadari, kita semua memiliki kebiasaan buruk yang kerap dilakukan saat bekerja. Ketahui delapan kebiasaan buruk dipekerjaan tersebut, agar sukses di bidang karier!

 

1. Kurang Perencanaan

Apakah satu jam pertama di tempat kerja kita habiskan dengan memikirkan apa saja yang harus kita kerjakan di hari itu? “Kebanyakan orang saat mereka meninggalkan kantor sekitar pukul 16.00-18.00, tidak tahu persis apa yang akan mereka lakukan keesokan harinya,” ungkap Glenn Davis, President Next Step Group, perusahaan yang melakukan perekrutan sales profesional di AS.

 

2. Menghabiskan Waktu Membalas Email

Di zaman teknologi maju seperti ini, banyak inovasi-inovasi yang mempermudah kita dalam berkomunikasi, salah satunya email. Namun, kebiasaan buruk yang kerap kita lakukan tanpa menyadarinya adalah menghabiskan sebagian besar waktu di kantor dengan membalas semua email yang masuk. Akan lebih baik bila kita bisa memilah mana email yang urgent untuk dibalas, dan mana email yang bisa ditanggapi lewat telepon atau cara lain.

 

3. Menunda Pekerjaan

Banyak orang yang memilih melanjutkan mengerjakan tugas-tugas kantor di rumah, dengan begitu mereka bisa lebih santai saat di kantor. Namun, begitu sampai di rumah, kita sering kali disibukkan oleh hal-hal lain, seperti mengurus rumah dan keluarga. Glenn Davis menyarankan, saat kita memutuskan bekerja di rumah, pastikan kita benar-benar bisa fokus dalam bekerja dan pintar membagi waktu antara pekerjaan dengan keluarga.

 

4. Mengutamakan Kepentingan Pribadi

Sangatlah penting memiliki keseimbangan dalam hidup, khususnya antara kehidupan pribadi dan karier. Namun, tanpa disadari, kita lebih sering mengutamakan kehidupan pribadi dibanding pekerjaan. Misalnya, sangatlah mengganggu bila memiliki rekan kerja yang selalu terlambat ke kantor karena ia harus menata rambutnya agar selalu tampak cantik/keren. Tentunya, kita tidak mau menjadi orang seperti itu, kan?

 

5. Sering Terlambat

Sungguh menyebalkan bila rapat harus ditunda demi menunggu semua peserta rapat berkumpul. “Terlambat 5-10 menit untuk menghadiri rapat akan menimbulkan efek domino, baik bagi si terlambat itu sendiri maupun bagi orang lain,” kata Glenn Davis. Jangan sampai kita menjadi penyebab semua itu. Jadilah manusia yang tepat waktu demi kebaikan bersama!

 

6. Kurang Peduli Kesehatan dan Kebersihan

Penampilan kumal yang jauh dari kesan sehat dan higienis dapat memengaruhi kesan pertama seseorang terhadap diri kita. “Jika kebersihan tidak dijaga, kemungkinan besar kesehatan Anda juga tidak bagus,” Leslie G. Griffen, seorang konsultan HR. Benefit yang kita peroleh dengan hidup sehat serta higienis, seperti berpakaian rapi dan makan makanan sehat adalah kita akan memiliki energi yang besar untuk bekerja dengan baik.

 

7. Selera Humor yang Buruk

Untuk mencairkan suasana atau menjalin hubungan yang akrab dengan rekan kerja atau klien, kita kerap melontarkan humor-humor segar. Tapi, yakinkah humor yang kita ucapkan benar-benar mampu menyegarkan suasana atau malah membuat rekan kerja atau klien memandang kita dengan sinis? Jauhi topik SARA, dan hati-hati bila ingin membuat lelucon tentang subjek sensitif, seperti politik dan agama, begitu saran Leslie G. Griffen.

 

8. Bekerja Seperti Robot

Artinya, kita benar-benar bekerja sesuai dengan job desk yang diberikan, tidak mau membantu rekan kerja lain yang membutuhkan pertolongan, dan selalu menjadi orang pertama yang pulang ketika jam kerja usai.

 

Orang-orang menyukai rekan kerja yang antusias dalam mengerjakan tugas-tugasnya dan mereka sangat menghormati orang seperti itu. Tunjukkan kita memiliki rasa peduli yang besar terhadap apa yang kita lakukan dengan bekerja maksimal dengan menunjukkan kualitas terbaik, komunikasi yang baik dengan rekan kerja, dan selalu berusaha melakukan yang terbaik.

 

sumber: andire wongso

Tanpa disadari, kita semua memiliki kebiasaan buruk yang kerap dilakukan saat bekerja. Ketahui delapan kebiasaan buruk dipekerjaan tersebut, agar sukses di bidang karier!

 

1. Kurang Perencanaan

Apakah satu jam pertama di tempat kerja kita habiskan dengan memikirkan apa saja yang harus kita kerjakan di hari itu? “Kebanyakan orang saat mereka meninggalkan kantor sekitar pukul 16.00-18.00, tidak tahu persis apa yang akan mereka lakukan keesokan harinya,” ungkap Glenn Davis, President Next Step Group, perusahaan yang melakukan perekrutan sales profesional di AS.

 

2. Menghabiskan Waktu Membalas Email

Di zaman teknologi maju seperti ini, banyak inovasi-inovasi yang mempermudah kita dalam berkomunikasi, salah satunya email. Namun, kebiasaan buruk yang kerap kita lakukan tanpa menyadarinya adalah menghabiskan sebagian besar waktu di kantor dengan membalas semua email yang masuk. Akan lebih baik bila kita bisa memilah mana email yang urgent untuk dibalas, dan mana email yang bisa ditanggapi lewat telepon atau cara lain.

 

3. Menunda Pekerjaan

Banyak orang yang memilih melanjutkan mengerjakan tugas-tugas kantor di rumah, dengan begitu mereka bisa lebih santai saat di kantor. Namun, begitu sampai di rumah, kita sering kali disibukkan oleh hal-hal lain, seperti mengurus rumah dan keluarga. Glenn Davis menyarankan, saat kita memutuskan bekerja di rumah, pastikan kita benar-benar bisa fokus dalam bekerja dan pintar membagi waktu antara pekerjaan dengan keluarga.

 

4. Mengutamakan Kepentingan Pribadi

Sangatlah penting memiliki keseimbangan dalam hidup, khususnya antara kehidupan pribadi dan karier. Namun, tanpa disadari, kita lebih sering mengutamakan kehidupan pribadi dibanding pekerjaan. Misalnya, sangatlah mengganggu bila memiliki rekan kerja yang selalu terlambat ke kantor karena ia harus menata rambutnya agar selalu tampak cantik/keren. Tentunya, kita tidak mau menjadi orang seperti itu, kan?

 

5. Sering Terlambat

Sungguh menyebalkan bila rapat harus ditunda demi menunggu semua peserta rapat berkumpul. “Terlambat 5-10 menit untuk menghadiri rapat akan menimbulkan efek domino, baik bagi si terlambat itu sendiri maupun bagi orang lain,” kata Glenn Davis. Jangan sampai kita menjadi penyebab semua itu. Jadilah manusia yang tepat waktu demi kebaikan bersama!

 

6. Kurang Peduli Kesehatan dan Kebersihan

Penampilan kumal yang jauh dari kesan sehat dan higienis dapat memengaruhi kesan pertama seseorang terhadap diri kita. “Jika kebersihan tidak dijaga, kemungkinan besar kesehatan Anda juga tidak bagus,” Leslie G. Griffen, seorang konsultan HR. Benefit yang kita peroleh dengan hidup sehat serta higienis, seperti berpakaian rapi dan makan makanan sehat adalah kita akan memiliki energi yang besar untuk bekerja dengan baik.

 

7. Selera Humor yang Buruk

Untuk mencairkan suasana atau menjalin hubungan yang akrab dengan rekan kerja atau klien, kita kerap melontarkan humor-humor segar. Tapi, yakinkah humor yang kita ucapkan benar-benar mampu menyegarkan suasana atau malah membuat rekan kerja atau klien memandang kita dengan sinis? Jauhi topik SARA, dan hati-hati bila ingin membuat lelucon tentang subjek sensitif, seperti politik dan agama, begitu saran Leslie G. Griffen.

 

8. Bekerja Seperti Robot

Artinya, kita benar-benar bekerja sesuai dengan job desk yang diberikan, tidak mau membantu rekan kerja lain yang membutuhkan pertolongan, dan selalu menjadi orang pertama yang pulang ketika jam kerja usai.

 

Orang-orang menyukai rekan kerja yang antusias dalam mengerjakan tugas-tugasnya dan mereka sangat menghormati orang seperti itu. Tunjukkan kita memiliki rasa peduli yang besar terhadap apa yang kita lakukan dengan bekerja maksimal dengan menunjukkan kualitas terbaik, komunikasi yang baik dengan rekan kerja, dan selalu berusaha melakukan yang terbaik.

 

sumber: andire wongso

It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for ‘lorem ipsum’ will uncover many web sites still in their infancy.

It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for ‘lorem ipsum’ will uncover many web sites still in their infancy.

The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making

The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution of letters, as opposed to using ‘Content here, content here’, making it look like readable English. Many desktop publishing packages and web page editors now use Lorem Ipsum as their default model text, and a search for ‘lorem ipsum’ will uncover many web sites still in their infancy.

Fajar Nur Zaman

Sang Pembelajar

RECENT POSTS

CATEGORIES

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

SUBSCRIBE US

It is a long established fact that a reader will be distracted by the readable content of a page when looking at its layout. The point of using Lorem Ipsum is that it has a more-or-less normal distribution

Copyright BlazeThemes. 2023

Update cookies preferences